Baca Juga: China Masters 2025 Catat Sejarah Baru, Ganda Campuran Tuan Rumah Angkat Koper Usai 18 Tahun Dominasi
Sistem kendali rudal menggunakan aktuasi elektromekanis untuk kontrol aerodinamis.
Rudal diluncurkan dari Sistem Senjata KHAN buatan Roketsan atau platform lain yang kompatibel karena antarmuka integrasi yang sesuai.
Peluncur dilengkapi subsistem mekanik, listrik, dan elektronik untuk perencanaan misi, penyebaran, hingga perhitungan balistik.
Spesifikasi tersebut menunjukkan orientasi pada kemampuan deteren dan penguatan postur pertahanan regional. Dengan adanya teknologi pemandu GNSS, efektivitas serangan dan mitigasi kesalahan tembakan diharapkan meningkat.
Penempatan dan operasionalisasi rudal ini juga membutuhkan kesiapan logistik, pelatihan personel, serta prosedur keamanan yang ketat sebelum dinyatakan siap operasi penuh.
Baca Juga: PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Usai Video Viral Sebut Akan Rampok Uang Negara
Tujuan Strategis dan Implikasi Pertahanan
Menurut pernyataan resmi, tujuan utama penempatan adalah memperkuat gelar sistem pertahanan Indonesia.
“Yang jelas tujuannya adalah memperkuat gelar sistem pertahanan Indonesia,” ujar Wahyu, menegaskan fungsi strategis alat tersebut dalam menjaga kedaulatan dan garis perbatasan.
Dengan basis di Kalimantan Timur, jangkauan rudal diharapkan mendukung konsep pertahanan lima pulau besar yang dianut, sekaligus memberi opsi respons terhadap ancaman lintas wilayah.
Penempatan di IKN region juga dianggap memudahkan pengawasan dan pertahanan wilayah timur.
Meski demikian, kehadiran rudal balistik kerap menimbulkan perdebatan soal keseimbangan militer dan diplomasi regional.
Pemerintah dan TNI perlu memastikan komunikasi strategis agar penempatan dimaknai sebagai penguatan pertahanan, bukan eskalasi.
Ke depan, publik akan mengamati proses serah terima batch kedua dan kesiapan operasional yang diumumkan TNI AD untuk memastikan integrasi sistem berjalan lancar dan aman.***