KONTEKS.CO.ID - Isu politik kembali memanas. Presiden Prabowo Subianto santer dikabarkan telah mengirimkan surat ke DPR RI terkait pergantian Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Desakan untuk melakukan pergantian Kapolri sebelumnya sudah mencuat dari berbagai pihak.
Mulai dari pengamat, aktivis, hingga mahasiswa yang menyoroti insiden tertabraknya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob akhir Agustus lalu.
Tak hanya itu, Listyo juga dianggap gagal mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta dan beberapa daerah pada akhir Agustus hingga awal September. Catatan kelamnya, aksi tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang.
Baca Juga: Haye dan Reijnders Sukses Jalani Debut, Persib Amankan Tiga Poin
DPR Belum Terima Surat Presiden
Meski kabar ini ramai di publik, pimpinan DPR RI membantah telah menerima surat presiden (surpres). Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan, "Pimpinan DPR sampai hari ini belum terima surat Presiden mengenai pergantian Kapolri," katanya yang dilansir pada Sabtu, 13 September 2025.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Nasir Djamil. Menurutnya, kabar soal adanya surat presiden masih simpang siur.
“Kami belum dapat kabar terkait adanya suppres ke DPR dalam hal pergantian Kapolri. Kalaupun ada ya memang itu sudah kewenangan presiden,” ujar Nasir.
Baca Juga: Alwi Farhan Gugur di Perempat Final Hong Kong Open 2025, Akui Kalah Pengalaman dari Chou Tien Chen
Empat Jenderal Masuk Bursa
Meski belum ada pengumuman resmi, sejumlah nama mulai beredar. Sedikitnya empat jenderal bintang tiga Polri disebut masuk dalam bursa calon Kapolri, yakni:
- Komjen Dedi Prasetyo (Wakapolri)
- Komjen Suyudi Ario Seto (Kepala BNN)
- Komjen Syahardiantono (Kabareskrim)
- Komjen Fadil Imran (Astamaops Polri)
Keempat nama ini disebut memiliki rekam jejak mumpuni dan berpotensi kuat menjadi calon pengganti Listyo Sigit.
Baca Juga: Eko Patrio Ngontrak di Pinggiran Jakarta Usai Rumah Dijarah: Boro-Boro Kabur ke Luar Negeri
Tantangan Reformasi Polri
Pengamat kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto, menilai pergantian Kapolri bukan sekadar soal figur semata.