nasional

GNB Minta Presiden Prabowo Evaluasi Institusi Negara, Termasuk Kepemimpinan di Polri

Rabu, 3 September 2025 | 18:05 WIB
Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang terdiri dari tokoh lintas agama minta Presiden Prabowo evaluasi institusi negara (Konteks.co.id)

Juga menjadi orientasi utama dalam membuat dan melaksanakan kebijakan negara dalam mengelola kehidupan kebangsaan kita.

Lantaran itu, GNB meminta segala bentuk tindak kekerasan dan represif penanganan demonstrasi dihentikan.

"Memastikan berjalannya prinsip supremasi sipil dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia serta menguatkan kembali TNI/Polri yang profesional dan fokus pada tugas pokok fungsinya," katanya.

Sementara itu, eks Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan alasan pihaknya menyampaikan pesan kebangsaan tersebut.

"Mengapa kami merasa perlu menyampaikan itu? Tentu saudara-saudara sekalian bisa memaklumi perkembangan terakhir situasi dan kondisi kehidupan masyarakat kita," ujarnya.

"Ada peristiwa-peristiwa yang tidak bisa didiamkan, nilai-nilai kemanusiaan disimpangi," sambungnya.

Baca Juga: Disinyalir Ada Kejanggalan, Ombudsman Jateng Desak Polisi Transparan Atas Tewasnya Mahasiswa Unnes Iko Juliant Junior

Menurut Lukman, kritik keras dari GNB merupakan wujud cinta terhadap keberlangsungan kondisi kebangsaan dan bernegara.

"Pemerintahan ini bagaimana pun juga keberadaannya harus terus terpelihara. Itulah mengapa sekeras apa pun kritik kami terhadap pemerintahan, ini merupakan cerminan rasa cinta kami terhadap kehidupan berbangsa bernegara," kata dia.

Sebagai informasi, Gerakan Nurani Bangsa digerakkan oleh Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Quraish Shihab, KH. Ahmad Mustofa Bisri, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo.

Kemudian, Omi Komariah Nurcholish Madjid, Franz Magnis-Suseno SJ, Amin Abdullah, Bhikkhu Pannyavaro Mahathera, Alissa Wahid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli.

Selanjutnya, Pendeta Jacky Manuputty, Pendeta Gomar Gultom, A Setyo Wibowo SJ , Erry Riyana Hardjapamekas, Ery Seda, Laode Moh Syarif, Makarim Wibisono, Komaruddin Hidayat, Slamet Rahardjo.***

 

Halaman:

Tags

Terkini