KONTEKS.CO.ID - Anggota DPR RI Komisi XIII, Marinus Gea, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam melawan penyebaran radikalisme yang marak berkembang di media sosial.
Menurutnya, tantangan radikalisme tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga perang ideologi yang semakin masif di dunia digital.
Anak muda Indonesia harus mengambil peran utama dalam menyebarkan pesan damai. Tidak boleh kalah dengan konten negatif yang terus muncul di media sosial.
Baca Juga: Data BPS: Harga Beras Naik di 200 Daerah, Ada yang Capai Rp60 Ribu per Kg
"Dengan pengetahuan yang cukup dan sikap kritis, generasi muda bisa menjadi agen perubahan positif,” ujar Marinus dalam acara Rembuk Merah Putih di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin, 25 Agustus 2025.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai, kekuatan pemuda ada pada kemampuannya membedakan ajaran yang benar dengan gerakan yang berbahaya.
“Pemuda yang cerdas dan kritis akan mampu menolak ajakan-ajakan yang memecah belah. Mereka harus menjadi garda terdepan yang menjaga keutuhan bangsa dengan narasi yang membangun,” katanya.
Selain itu, Marinus juga mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk lebih aktif memanfaatkan media sosial dalam menyebarkan kontra narasi terhadap konten radikalisme.
Menurutnya, upaya pencegahan perlu diperkuat dengan pendekatan langsung ke sekolah dan kampus.
“BNPT terus membangun program-program yang bukan saja dalam tahap penanggulangan tetapi lebih kepada pencegahan. Karena, perkembangan teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI) sangat berbahaya jika tidak disaring dengan baik," katanya.