nasional

Demokrat Bantah Isu Ijazah Palsu Jokowi: Fitnah Tak Etis, Jangan Adu Domba

Senin, 28 Juli 2025 | 16:42 WIB
Pernyataan Pers Kabakomstra Partai Demokrat soal fitnah terhadap Demokrat terkait Ijazah Jokowi. (X @PDemokrat)

 

 

KONTEKS.CO.ID – Partai Demokrat membantah keras tudingan bahwa mereka berada di balik mencuatnya kembali isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka menyebut tuduhan itu sebagai fitnah keji yang tidak berdasar.

Melansir akun X (Twitter) resminya, @PDemokrat pada Senin, 28 Juli 2025, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa narasi yang menyudutkan “partai biru” sangat menyesatkan dan mencemarkan nama baik.

“Fitnah terhadap Demokrat dalam isu ijazah ini adalah upaya tidak etis yang jelas bertujuan memecah belah,”* tegas Herzaky dalam pernyataan tertulis pada Senin, 28 Juli 2025.

Baca Juga: Beredar Kabar Kongres PDIP Bakal Digelar Bulan Agustus di Bali

Hubungan SBY dan Jokowi Baik

Ia menilai, tuduhan ini merupakan strategi adu domba politik yang dapat mengganggu keharmonisan nasional.

Herzaky juga meluruskan soal keterlibatan mantan politisi Demokrat, Roy Suryo yang kini kembali muncul dengan opini seputar dugaan ijazah palsu Jokowi.

“Roy Suryo sudah bukan bagian dari Demokrat sejak 2019 karena perbedaan pandangan,” jelasnya.

Tak hanya membantah keterlibatan partai, Herzaky juga menekankan bahwa hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat baik.

Bahkan, ia mengungkapkan bahwa anak-anak Jokowi, yakni Gibran dan Kaesang, hadir dalam Kongres V Demokrat, sementara Demokrat juga hadir dalam Kongres PSI.

Baca Juga: Biodata Roestriana Adrianti, Dulu Istri Riza Chalid Sekarang Ratu KidZania, Cuannya Fantastis

“Gibran sempat menjenguk Pak SBY saat dirawat di RSPAD,” kata Herzaky, menandaskan kedekatan dua keluarga tersebut.

Ia mengingatkan bahwa keharmonisan ini tidak sepatutnya dijadikan alat provokasi politik. Demokrat menilai ada pihak yang mencoba “memancing di air keruh” demi kepentingan sempit.

Halaman:

Tags

Terkini