KONTEKS.CO.ID - Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menjerat sembilan tersangka baru dalam kasus korupsi BBM di Pertamina.
Pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid turut menjadi salah satu dari sembilan tersangka baru yang ditetapkan oleh Kejagung.
Kinerja Kejagung menjerat tersangka baru skandal megakorupsi di Pertamina mendapatkan pujian dari mantan Ketua MK Mahfud MD dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said.
Apresiasi kepada Kejagung disampaikan Mahfud MD lewat obrolannya bersama Sudirman Said di YouTube Mahfud MD Official pada Rabu, 16 Juli 2025.
Baca Juga: Babak Pertama Japan Open 2025 Jadi Saksi Tersungkurnya Para Pemain Tunggal Putra Unggulan Dunia
"Jaksa Agung memenuhi janjinya. Ada yang masih nyinyir, bilang bahwa kejaksaan agung melakukan pencitraan. Menurut saya tak apa-apa," ujar Mahfud.
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, menyebut langkah ini sebagai ujian nyali sesungguhnya bagi penegakan hukum di Indonesia.
Kasus Riza Chalid telah menantang apakah negara memiliki kemauan politik untuk menuntaskan kasus yang melibatkan 'orang kuat' ini hingga ke akar-akarnya.
Berbicara dalam YouTube Mahfud MD Official, Sudirman Said mengurai kasus ini sebagai pertarungan antara harapan akan keadilan dan realita pahit jaringan kekuasaan yang kerap sulit ditembus.
Baca Juga: Biodata Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim: Cantik, Pintar, dan Pengusaha Perhiasan Sukses
Pernyataannya menjadi relevan mengingat ia adalah salah satu tokoh yang pernah berhadapan langsung dengan manuver bisnis yang terkait dengan nama Riza Chalid di masa lalu.
"Saya memiliki harapan bahwa jika penegakan hukum terus beroperasi seperti ini, ada peluang untuk keadilan," ungkap Sudirman Said.
"Tapi saya menggarisbawahi pentingnya proses hukum yang utuh dan tidak berhenti di tengah jalan," katanya.
Menurutnya, penetapan tersangka hanyalah gerbang awal dari sebuah perjuangan panjang.