nasional

Prabowo Bawa Kabar Baik dari Belgia: Kemitraan Strategis antara Indonesia dan Uni Eropa

Senin, 14 Juli 2025 | 08:25 WIB
Presiden Prabowo memenuhi undangan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia pada Minggu 13 Juli 2025. (Instagram @prabowo)

"Kita telah mencapai banyak kesepakatan, di mana kita akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing, dan kami merasa ini bersifat saling menguntungkan secara simbiotik," ujar Prabowo.

Prabowo yakin kemitraan antara Uni Eropa dan Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi dan geopolitik global.

Menurutnya, Eropa merupakan pemimpin dalam bidang sains, teknologi, dan keuangan. Sementara Indonesia memiliki sumber daya penting dan menjadi bagian besar dari ASEAN.

Baca Juga: Viral Tagar JusticeforDaru di Media Sosial, Kerabat dan Publik Desak Kasus Kematian Arya Daru Diusut Tuntas

"Kami menganggap Eropa sangat penting bagi kami. Oleh karena itu, kami ingin melihat lebih banyak kehadiran Eropa dan partisipasi Eropa dalam perekonomian kami," kata Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan ini sebagai langkah yang besar dan strategis dalam memperkuat kemitraan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Saya sangat senang melaporkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik mengenai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius. Ini adalah Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA. Setelah 10 tahun negosiasi, kita berhasil mencapai terobosan,” ungkap Ursula.

Baca Juga: Viral Tagar JusticeforDaru di Media Sosial, Kerabat dan Publik Desak Kasus Kematian Arya Daru Diusut Tuntas

“Bersama-sama, kita mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi, dibangun di atas kepercayaan, timbal balik, transparansi, dan nilai-nilai bersama,” ujar Ursula.

Ursula von der Leyen menyebut meski Indonesia memiliki pasar yang berkembang pesat dengan populasi lebih dari 287 juta jiwa, posisinya saat ini masih berada di peringkat kelima sebagai mitra dagang dan penerima investasi langsung Uni Eropa di kawasan ASEAN.

Untuk itu, Ursula memandang perjanjian ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua belah pihak. “Jadi, masih banyak potensi dalam hubungan dagang kita, dan karena itu, perjanjian ini datang pada saat yang tepat,” ungkap Ursula.***

Halaman:

Tags

Terkini