Dengan begitu dapat digunakan pula untuk menargetkan peralatan komunikasi musuh maupun rudal.
Menurut PT PAL, pengembangan CMS dan sistem anti-drone ini sejalan dengan arahan pemerintah agar industri pertahanan Indonesia memperluas portofolionya.
Bagi PT PAL, hal ini berarti bergerak melampaui pembangunan kapal tradisional menuju bidang dengan nilai tambah lebih tinggi, seperti sensor dan senjata, yang memiliki margin keuntungan lebih besar dibandingkan konstruksi lambung kapal saja.***