nasional

Bikin Haru, Guru MAN IC Bengkulu Tengah Patungan Biayai Awal Kuliah Iqbal: Siswa Miskin Tembus Fakultas Kedokteran UI!

Selasa, 24 Juni 2025 | 17:26 WIB
Para guru dan tenaga pengajar MAN IC Bengkulu Tengah patungan mencari biata awal untuk Iqbal Rasyid Ahmad Faqih yang lolos ke Kedokteran UI. (Pendis Kemenag)

KONTEKS.CO.ID - Guru dan tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Bengkulu Tengah (Benteng) melakukan aksi gotong royong yang membuat haru. 

Mereka patungan menggalang donasi bagi Iqbal Rasyid Ahmad Faqih, alumnus berprestasi yang lolos ke Program Studi Kedokteran Universitas Indonesia (UI) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025.

Langkah Iqbal mengklaim studi di Fakultas Kedokteran UI, salah satu program studi paling bergengsi dan kompetitif di Indonesia, menjadi bukti nyata kualitas pendidikan sudah merata di Tanah Air. 

Baca Juga: Kemendagri Sebut Ada 16 Pulau Jadi Sengketa Trenggalek-Tulungagung, Sementara Masuk Wilayah Jatim

Bagi para guru dan tenaga kependidikan, ini bukan sekadar prestasi akademik, melainkan inspirasi dan harapan baru bagi generasi madrasah.

“Ini adalah kebanggaan besar bagi kami. Keberhasilan Iqbal menunjukkan bahwa anak madrasah mampu bersaing di level nasional dan menembus perguruan tinggi terbaik,” kata Kepala MAN IC Bengkulu Tengah, Julita, mengutip Selasa 24 Juni 2025.

Ia menambahkan, aksi donasi ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan nyata kepada Iqbal agar dapat memulai perkuliahan tanpa hambatan finansial. 

Baca Juga: Direksi BTN Populerkan Istilah 'KPR Subsidi' di Forum Keuangan Dunia Berkelanjutan di China

“Donasi ini bukan hanya soal uang, tapi bentuk cinta, dukungan moral, dan doa dari keluarga besar madrasah untuk masa depan Iqbal,” ujarnya.

Dana bantuan tersebut dikumpulkan secara sukarela dari seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN IC Benteng. Harapannya, dapat meringankan beban biaya awal perkuliahan, termasuk akomodasi dan perlengkapan studi Iqbal selama menjalani pendidikan di Jakarta.

Iqbal adalah sosok siswa yang dikenal gigih, cerdas, dan aktif dalam berbagai kegiatan madrasah. Ia menjadi inspirasi hidup bagi adik-adik kelasnya yang kini lebih percaya bahwa mimpi besar bisa diraih, bahkan dari madrasah di daerah.

Baca Juga: Fadli Zon Ungkit Lagi Tragedi Mei 1998, Yakin Ada Rudapaksa Massal tapi Tak Terbukti

Iqbal Rasyid Ahmad Faqih, Siswa Berprestasi dari Keluarga Tak Mampu

Lahir pada 30 Juni 2007 di Bengkulu, Iqbal dibesarkan dalam lingkungan penuh keterbatasan. Ayahnya, Agus Hermanto, hanya bekerja sebagai buruh harian lepas, sementara ibunya, Suhaima, adalah ibu rumah tangga. 

Namun keterbatasan itu tak pernah mematahkan semangat Iqbal untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.

Sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Kota Bengkulu, Iqbal sudah menunjukkan semangat dan ketekunannya dalam belajar. 

Ia aktif mengikuti berbagai perlombaan seperti cerdas cermat, olimpiade sains, riset ilmiah, hingga lomba hadits, dan sukses mengoleksi berbagai prestasi dari tingkat kota hingga nasional.

Baca Juga: 100 Film Kungfu Bruce Lee hingga Jackie Chan Direstorasi Pakai AI, Termasuk 'Fist of Fury'

Salah satu pencapaian gemilangnya saat SMP adalah ketika ia mewakili Provinsi Bengkulu dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN), yang kini dikenal sebagai Olimpiade Sains Nasional (OSN). Di sana Iqbal berhasil meraih medali perunggu di bidang IPA.

Perjalanan prestasi Iqbal terus berlanjut ketika ia melanjutkan pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah melalui beasiswa prestasi. Di madrasah ini, ia semakin menajamkan kemampuannya dalam bidang fisika, riset, dan debat bahasa Indonesia. 

Ia kerap menjadi juara lomba tingkat provinsi, dan kembali mewakili Bengkulu di ajang nasional, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Ternate, Maluku Utara.

Semangat belajar Iqbal tidak pernah surut, bahkan menjelang akhir masa sekolah, ia mulai fokus mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk masuk UI. 

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Kehilangan Daya Magis, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Serukan BWF Lakukan Perubahan!

Sejak kelas 12 semester pertama, ia telah mencicil materi UTBK, aktif dalam tryout, membuat kelompok belajar, dan mengikuti bimbingan intensif dari madrasah.

Libur sekolah bukan waktu untuk bersantai bagi Iqbal. Ia dan teman-temannya memilih menghabiskan waktu di Perpustakaan Daerah Bengkulu untuk belajar dari pagi hingga sore. Lalu malamnya mereka belajar bersama di rumah secara bergantian. Rutinitas ini dijalani hampir setiap hari demi satu tujuan: lulus Kedokteran UI.

Upayanya tak sia-sia. Meski sempat gagal di jalur SNBP, Iqbal akhirnya berhasil lolos SNBT ke Fakultas Kedokteran UI. Ia mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya adalah konsistensi dan menjaga semangat belajar. 

"Yang penting bukan hanya rajin belajar, tapi juga menjaga kondisi mental agar tidak burnout. Cari lingkungan belajar yang nyaman dan terus evaluasi diri," kata Iqbal.

Baca Juga: Heboh! Pasha Ungu Tuding Dimas Anggara Gampar Kiesha di Lokasi Syuting, Ini Kronologinya

Kini, Iqbal tengah mencari beasiswa untuk membiayai kuliahnya. Biaya pendidikan dan hidup di Jakarta yang tinggi menjadi tantangan tersendiri, namun hal itu justru memotivasinya untuk terus berprestasi dan mandiri.

“Saya tidak ingin membebani orang tua. Harapan saya bisa menjalani kuliah dengan lancar dan membanggakan mereka,” kata Iqbal.

"Saya siap berkorban apa pun demi anak saya. Meski penghasilan saya pas-pasan, saya percaya anak saya akan berhasil dengan ketekunannya dan pertolongan Allah," kata Agus Hermanto dengan mata berkaca-kaca. ***

Tags

Terkini