KONTEKS.CO.ID - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Agus Mulyono Herlambang menyebut Joko Widodo atau Jokowi sebagai seorang guru atau kiai.
Agus yang kini menjadi bakal calon Ketua Umum PSI mengatakan, Jokowi adalah guru dan kiai bagi dirinya.
Lantaran itu, Agus mengaku kualat jika harus berhadapan dengan gurunya itu pada pemilhan Ketua Umum PSI.
Baca Juga: Amerika Serikat Bantu Israel Serang Iran, Prabowo Siapkan Evakuasi WNI dari Kawasan Konflik
"Karena background saya santri, saya menganggap Pak Jokowi adalah guru saya, kiai saya, yang kalau kemudian beliau mendaftar, saya sebagai santri kualat kalau saya mendaftarkan diri dan melawan guru. Jadi saya menunggu, memastikan Pak Jokowi tidak mendaftarkan diri,” kata Agus Mulyono Herlambang kepada wartawan di Kantor DPP PSI, Senin 23 Juni 2025.
Lantaran itu, Agus baru memutuskan mendaftar sebagai calon Ketum PSI pada hari terakhir pendaftaran.
Hal itu usai dipastikan Jokowi tidak maju pada pemilihan.
Baca Juga: Spek Tampan Morbidelli C252V: Cruiser Gagah Bergaya Retro Modern
Namun, dia mengaku tak masalah jika bertarung dengan Ketua Umum PSI petahana, Kaesang Pangarep meski anak Jokowi.
"Setelah mendapatkan kepastian Pak Jokowi tidak mendaftarkan diri, maka sebagai santri biasanya juga lumrah kalau seorang santri mencoba berkontestasi dengan anak kiainya,” ujarnya.
“Tapi kalau melawan gurunya itu kualat. Tapi kalau berkontestasi, berkompetisi dengan anak kiainya itu biasa,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (Caketum) PSI periode berikutnya.
Baca Juga: Gugatan Revisi UU TNI, Menkum: Cek Dulu Kedudukan Penggugat
Dia juga meluruskan isu ayahnya, Jokowi turut mencalonkan diri dalam bursa ketua umum partai.
Kaesang mengungkapkan, Presiden RI ke-7 itu tidak akan mencalonkan diri sebagai Caketum PSI.