nasional

Harta Martua Sitorus Tembus Rp57 T, Pendiri Wilmar Group Ini Dulu Penjual Udang dan Loper Koran

Sabtu, 21 Juni 2025 | 13:11 WIB
Pendiri Wilmar Group, Martua Sitorus tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. (X @readtheedge_sg)

KONTEKS.CO.ID - Nama Wilmar Group kini tengah menjadi hangat dibahas setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita uang Rp11,8 triliun.

Wilmar Group sendiri terdiri atas lima korporasi, yakni PT Multimas Nabati Asahan, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

Wilmar Group salah satunya didirikan oleh Martua Sitorus, yang kini sudah tidak lagi bergabung dalam grup tersebut.

Saat ini, Martua Sitorus masih menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan tercatat sebesar US$3,5 miliar atau setara dengan Rp57,12 triliun per Juni 2025.

Baca Juga: Jadwal Fisip UI Open 2025 Hadirkan 1.000 Atlet Bulu Tangkis Indonesia, Hadiahnya Rp126 Juta

Profil Martua Sitorus

Martua Sitorus merupakan salah satu pendiri Wilmar Group, yang telah memiliki lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi yang luas mencakup China, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya.

Dia merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 6 Februari 1960, yang tumbuh di keluarga serba terbatas sehingga membuatnya harus bekerja keras sejak muda untuk menambah pendapatan keluarga.

Dia memulai usahanya dengan menjadi pedagang udang dan loper koran saat masih duduk di bangku sekolah. Namun, berkat kegigihannya, dia mampu menyelesaikan kuliah di Universitas HKBP Nomensen di Medan.

Baca Juga: 8 Legenda Bulu Tangkis Indonesia Tanding Bareng di Make Your Moment, Siapa Saja? Yuk Nonton

Usai menyelesaikan studinya, Martua sempat berbisnis kecil-kecilan. Dia sempat berbisnis minyak sawit dan kelapa sawit kecil-kecilan di Kota Medan.

Kemudian, sekitar 1980-an, ketika Martua Sitorus yang masih menjalani profesi sebagai penjual udang dan loper koran, enggan menyerah pada keadaan, higga akhirnya dia bertemu dengan Kuok Khoon Hong, pengusaha asal Malaysia.

Pertemuannya dengan pengusaha kayu asal Malaysia tersebut membuka kesempatan untuk membalik nasibnya sedikit demi sedikit, ke arah yang lebih baik. Dari pertemuan itu, menghasilkan ide bisnis untuk pengolahan kelapa sawit.

Hingga pada 1991, dia bersama Kuok Khoon Hong membentuk perusahaan. Perusahaan pertama yang dibentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd. yang memiliki modal disetor sebesar 100.000 dolar Singapura dan hanya punya lima karyawan.

Baca Juga: Kolonel Inf Kurniawan Raih Gelar Prestisius CISA dari Universitas Pertahanan AS, Harumkan Indonesia

Halaman:

Tags

Terkini