KONTEKS.CO.ID - Penyakit TBC masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 2 kematian per 5 menit akibat penyakit menular ini.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, dua orang di Indonesia meninggal setiap 5 menit akibat Tuberkulosis (TBC).
Hal ini diungkapkannya saat mengujungi Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini menjadi salah satu desa percontohan dalam penguatan penanggulangan TBC berbasis komunitas.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Hyundai Palisade Hybrid, SUV Mewah Berteknologi Canggih
“Setiap lima menit ada dua (orang) yang wafat (di Indonesia). Kita bicara di acara ini, yang wafat karena TBC mungkin sudah 20 lebih,” ungkap Menkes saat berdialog bersama warga dan pemangku kepentingan, melansir Minggu 15 Juni 2025.
TBC merupakan penyakit menular yang bisa disembuhkan, tapi masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Pemerintah menegaskan pentingnya deteksi dini dan pengobatan hingga tuntas sebagai kunci pengendalian penyakit.
“Masalahnya, selesainya (makan obat) itu enam bulan. Minum obatnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar tidak apa-apa daripada tak sembuh,” ucap Menkes Budi.
Baca Juga: Sempat Ingin Dipulangkan dari Guantanamo, Yusril: Hambali Diduga Bukan Lagi WNI
4 Langkah Pemberantasan TBC
Budi Gunadi Sadikin menggaris-bawahi empat langkah penting yang wajib dilakukan masyarakat guna menghentikan penyebaran TBC. Yakni, menemukan pasien, memastikan segera minum obat, menyelesaikan pengobatan, dan memberikan terapi pencegahan bagi kontak erat.
Dia memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Desa Klapanunggal atas konsistensinya dalam skrining aktif dan pendampingan pasien TBC hingga sembuh.
“Saya terima kasih ke Desa Klapanunggal, karena tidak semua desa melakukan ini. Rajin mencari yang kena (TBC), pastikan minum obat sampai selesai. Karena kalau tidak, dia menular, dia mematikan,” ucapnya.
Baca Juga: Fenomena Ajakan Gagal Bayar alias Galbay Pindar Pinjol Massal di Media Sosial Bikin Pening AFPI
Program desa siaga TBC ini disebut Menkes sebagai bagian dari program prioritas (quick wins) pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto, menambahkan, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran TBC.
Pemerintah punya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan TBC. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan prinsip TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh), serta saling mengawasi dan menjaga sesama.
Baca Juga: Chikita Meidy Murka, Suaminya Kepincut Judi Online, Kuras Uang Perusahaan hingga Rp160 Juta, Ambyar!
Dia turut meminta masyarakat tidak termakan hoaks terkait vaksin maupun pengobatan dari pemerintah. Menurut Aries, ketakutan dan stigma sosial sering menjadi hambatan utama dalam penanganan TBC. Banyak penderita enggan melapor karena malu. ***