KONTEKS.CO.ID - Dalam ajang pameran pertahanan IndoDefense 2025 di Jakarta, TNI Angkatan Darat memamerkan kendaraan tempur infanteri (IFV) Marder 1A3 buatan Jerman.
Ini menegaskan kembali peran kendaraan ini sebagai tulang punggung kekuatan pasukan infanteri mekanis Indonesia.
Pengadaan Marder 1A3 merupakan bagian dari kontrak senilai euro 216 juta yang ditandatangani dengan Rheinmetall pada 2013.
Kontrak itu mencakup 103 unit tank tempur utama Leopard 2A4/2A6, kendaraan teknik tempur, dan peralatan pendukung lainnya.
Baca Juga: Korlantas Polri Unjuk Gigi di Indo Defence Expo 2025, Bawa Kecanggihan Kamera ETLE
Pengiriman pertama Marder 1A3 dilakukan pada 2014, dengan kendaraan pertama mulai beroperasi dan tampil dalam parade HUT TNI pada 5 Oktober 2014.
Gelombang pengiriman berikutnya dikonfirmasi tiba pada September 2015, memperkuat penempatan kendaraan ini di sejumlah satuan lapis baja utama.
Diproduksi Rheinmetall Landsysteme, Marder 1A3 adalah kendaraan tempur infanteri beroda rantai yang menggabungkan mobilitas medan tempur, daya tembak, dan perlindungan dalam satu platform tempur.
Dikembangkan Jerman Barat selama era Perang Dingin untuk mendukung pasukan NATO melawan unit mekanis Pakta Warsawa, Marder mulai digunakan pada awal 1970-an dan terus diperbarui.
Varian A3, yang digunakan Indonesia, adalah versi paling modern sebelum diperkenalkannya IFV Puma oleh militer Jerman.
Varian ini diperkenalkan pada 1980-an sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman seperti meriam otomatis 30 mm milik Soviet dan RPG berkepala tandem.
Marder 1A3 dilengkapi dengan pelat baja tambahan dan sistem perlindungan terhadap ranjau.
Kendaraan ini menggunakan mesin diesel MTU MB 833 Ea-500 enam silinder berpendingin cair yang menghasilkan tenaga 600 hp, mampu melaju hingga 65 km/jam dengan jangkauan operasional hingga 500 kilometer.