Di sisi lain, sikap sopan terdakwa selama persidangan dan catatan bahwa ia belum pernah menjalani hukuman pidana menjadi poin yang meringankan.
Kasus ini turut menarik perhatian publik, mengingat keterlibatan keluarga pelaku kejahatan dalam proses hukum.
Baca Juga: Resmi Mengaspal di Indonesia dengan Fitur ADAS, Suzuki Fronx Dibuka dengan Harga Segini
Tak hanya berdampak secara pribadi, tindakan Meirizka juga dinilai merusak kepercayaan masyarakat terhadap independensi lembaga peradilan.
Ancaman Hukuman dan Proses Lanjutan
Jika hakim mengabulkan tuntutan jaksa, Meirizka akan menjalani hukuman pidana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, kasus ini bisa membuka pintu investigasi lanjutan terhadap pihak-pihak yang terlibat, termasuk dugaan penerimaan suap oleh aparatur pengadilan.
Baca Juga: Mengaku Kena Framing Media! Gubernur Jakarta Pramono Anung Klarifikasi Soal Manggarai Bershalawat
Saat ini, proses peradilan masih berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Masyarakat masih menunggu keputusan akhir yang akan dibacakan hakim dalam sidang mendatang.
Cermin Buram Penegakan Hukum
Perkara ini kembali mengingatkan kita bahwa praktik suap dalam proses hukum masih menjadi tantangan besar.
Upaya pihak keluarga untuk menyelamatkan anggota keluarganya tidak bisa dibenarkan jika ditempuh dengan cara melanggar hukum.
Publik berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan menjadi pelajaran agar keadilan tidak bisa dibeli, siapa pun pelakunya. ***