KONTEKS.CO.ID - Sebuah monumen tembaga setinggi empat meter kini berdiri megah di kawasan perbukitan Liang Melas Datas, tepatnya di Desa Kutambelin, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Monumen ini menampilkan sosok Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, dan dikenal dengan nama Monumen Juma Jokowi.
Pembangunan patung Jokowi tersebut merupakan inisiatif dari masyarakat setempat, yang secara swadaya mengumpulkan dana dari enam desa dan tiga dusun di wilayah Liang Melas Datas (LMD).
Baca Juga: Menit-menit Mencekam Mei 1998, Saat BJ Habibie Copot Prabowo Subianto dari Pangkostrad
Proyek ini juga mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak, termasuk menantu Presiden, Bobby Nasution, yang saat menjabat sebagai Wali Kota Medan menyumbangkan dana sebesar Rp500 juta bersama beberapa koleganya.
Total biaya pembangunan mencapai sekitar Rp2,5 miliar.
Meski menuai sorotan karena anggaran yang cukup besar, warga LMD melihat monumen ini sebagai bentuk penghargaan atas kemajuan nyata yang telah mereka rasakan, terutama setelah pembangunan jalan sepanjang 37 kilometer yang menghubungkan wilayah mereka dengan pusat aktivitas ekonomi.
Sebelumnya, akses ke daerah ini sangat terbatas, menyulitkan distribusi hasil pertanian dan mobilitas warga secara umum.
Patung ini tidak dibangun oleh pemerintah pusat, melainkan murni hasil gotong royong masyarakat setempat yang ingin memperingati transformasi wilayahnya.
Dalam desainnya, patung menampilkan Jokowi dengan tangan kanan mengepal ke atas dan tangan kiri memegang buah jeruk, komoditas unggulan dari daerah tersebut.
Bagian bawah patung tidak menunjukkan kaki, melainkan dibentuk menyerupai api yang melambangkan semangat.
Baca Juga: Tolak Aktivitas Tambang PT Position, 26 Warga Halmahera Timur Ditangkap Polisi
Area di sekitar monumen dirancang dengan estetika alami: taman bunga, tanaman hias, hingga kebun jeruk menghiasi sekelilingnya.