Sementara itu, dalam forum yang sama, Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyumas, Yudho F Sudiro yang akrab disapa Bang Iteng mengatakan, politik identitas sebaiknya tidak digunakan dalam pertarungan pilpres 2024.
“Penggunaan politik identitas hanya akan merusak kebhinekaan dan berpotensi melemahkan sendi-sendi negara kesatuan. Pilpres harus menjadi sarana persatuan, bukan malah memecah belah berdasarkan sekat-sekat agama dan SARA," ujar Yudho.
Anggota KPU Banyumas, Yasum Surya Mentari mengatakan, pemilu 2024 akan dilangsungkan secara serentak di mana pemungutan suara untuk pemilu presiden-wakil presiden dan pemilu legislatif dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Ia berharap agar seluruh elemen masyarakat bisa mensukseskan pesta demokrasi tersebut. “Pemilu 2024 harus berjalan sukses baik di Banyumas maupun secara nasional dan diharapkan menjadi sarana integrasi bangsa," ujar Yasum.
Narasumber lain yang hadir dalam diskusi publik tersebut adalah Dr. Ahmad Muttaqin, Dosen UIN Saizu Purwokerto.
Kegiatan diskusi publik tersebut juga dihadiri Anggota Bawaslu Banyumas, Asep Henry, sejumlah politisi lokal, dan diikuti oleh tokoh-tokoh pergerakan Banyumas, serta aktifis lintas organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, IPNU, dan lain-lain.
Selain itu, kegiatan diskusi publik juga diwarnai dengan pentas Monolog oleh Nurohman Sudibyo dari Tegal dan Gerak Naluri oleh Wahyu Ranggati dari Slawi.***