KONTEKS.CO.ID - Komnas HAM memastikan bahwa pintu seluruh tribun saat kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang sudah terbuka seluruhnya. Namun begitu, pintu yang sudah terbuka itu hanya pintu kecil.
Menurut Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, pintu yang dibuka hanya pintu kecil dan belum secara keseluruhan dibuka. Kondisi tangga yang curam dan jumlah suporter yang berdesakan keluar membuat pintu tidak terlihat dan dikesankan masih tertutup.
“Ini kalau masih di sini (menunjukan posisi di sekitar tangga turun), kalau orang masih curam di sini melihat pintu ini ya nggak akan kelihatan kalau melihat pintu ini ya karena kan yang keliatan cuma ini. Lah yang ini (kecil) kan ngga bergerak. Bayangkan yang kecil ngga keliatan. Makanya yang dikatakan banyak saksi bahwa pintunya tertutup itu karena memang mereka ngga bisa melihat karena yang bisa melihat itu sudah jatuh sudah jadi korban. Rata2 demikian (meninggal),” kata Choirul Anam saat memberikan keterang pers, Rabu, 12 Oktober 2022.
Jadi memang dapat dipastikan oleh Komnas HAM pintu seluruhnya sudah dibuka. Hanya saja pintu kecil yang dibuka. Karena itu, agar tidak menjadi perdebatan, bahwa dapat dipastikan kalau pintu di tribun itu sudah dibuka.
“Banyak hal, yang salah satunua adalah ini biar nggak ada perdebatan, pintu ini tertutup atau terbuka ,termasuk juga kami menyusur di pintu ini ada satu pintu yang sebetulnya itu pintu 3 yang di publik itu ada kuncinya itu kami telusuri. Itu kenapa kok masih ada gemboknya ternyaga itu pintu 3 bukan pintu 13. Ini biar nggak miss saja,” katanya.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM memastikan bahwa seluruh pintu keluar yang ada di Stadion Kanjuruhan sudah dibuka saat tragedi yang menewaskan 132 orang suporter itu terjadi.
Choirul Anam menegaskan, bahwa informasi yang beredar di media sosial bahwa pintau stadion belum dibuka sebelum pertandingan selesai adalah tidak benar. Itu dapat dipastikan setelah timnya bertemu saksi dan juga melihat berbagai tayangan video yang ada.