KONTEKS.CO.ID - Viral video dosen Universitas Indonesia Ade Armando menyudutkan suporter Arema dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Dalam video yang diunggah melalui Cokro TV, dia menuding suporter melanggar aturan dalam stadion.
Dalam video itu, awalnya Ade Armando mengajak semua pihak untuk bersikap secara objektif untuk menyikapi tragadi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dia mengawalinya dengan kalimat PERHATIAN! Video ini hanya untuk mereka yang punya logika. Bagi yang tidak punya logika, skip aja.
“Suporter sepak bola Indonesia ini memang keterlaluan, siapapun yang menyaksian video yang kini tersebar tentang tragedi di Stadion Kanjuruhan, pasti bisa mengenali bahwa pangkal persoalan adalah kalakuan sebagian suporter Aremania yang menyerbu lapangan. Mereka sombong bergaya preman, menantang merusak dan menyerang. Gara-gara merekalah tragedi itu terjadi,” katanya.
Menurut Ade Armando, lucunya Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia Richard Achmad Supriyanto, terburu-buru menyatakan penyebab tragedi adalah tindakan represif aparat keamanan.
Dalam surat terbukanya dia meminta DPR dan Kompolnas mengevaluasi kinerja Kepolisian RI. Mendesak Pemerintah pusat dan daerah untuk ikut bertanggung jawab, ini aneh sih.
Hal yang sama disampaikan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, jatuhnya korban yang sangat besar ini terjadi karena penggunaan kekuatan yang berlebihan, lalu penggunaan gas air mata dengan pengendalian massa yang tidak sesuai prosedur.
LBH juga mengecam aparat terhadap penanganan suporter. LBH mendesak Kompolnas dan Komnas HAM memeriksa dugaan pelanggaran HAM, dugaan pelanggaran profesionalisme kinerja anggota Kepolisian. Juga betangung jawab atas tragedi di Malang.