“Takut juga sebenarnya, takut Aremania yang lain chaos di tribun, panik semua, tapi di tribun 13 gatenya ada ditutup. Makin panik di sana,” katanya.
Angga merasa situasi sudah tidak terkenadali. Dia sebenarnya ingin keluar, namun gate justru tertup. Bila bertahan, kepulan asap dari gas air mata makin banyak.
“Aku cuma Bismillah, kalau nyawa kan sudah ada yang mengatur. Aku hanya gitu saja, manut saja, aku cuma gitu. Alhamdulillah masih diberi keselamatan,” katanya.
Angga juga sempat melihat keadaan di tribun atas. Ada beberapa petugas Kepolisian yang berusaha memberi isyarakat agar petugas yang di bawah menghengtikan tembakan gas air mata.
“Gimana itu teman-temanmu Pak? kok kamu diam saja? akhirnya petugas itu memberi kode agar jangan ditembaki terus,” katanya.
Hingga kini belum ada keterangan resmi yang memastikan berapa jumlah korban jiwa dari tragedi ini. Keterangan resmi yang dikeluarkan pihak Kepolisian pada Senin, 3 Oktober 2022, memastikan korban meninggal ada 131 orang.
Buntut dari kejadian ini, sebanyak 10 anggota kepolisian dan delapan anggota Brimob dicopot dari jabatannya. Salah satunya adalah Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan pers di Malang pada Senin malam, 3 Oktober 2022, menyampaikan bahwa penonaktifitan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat telah sesuai dengan evaluasi dan tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST 20 98 X KEP 2022. Ferli kemudian dimutasi sebagai perwira menengah (Pamen) Sumber Daya Manusia (SDM) Polri.