KONTEKS.CO.ID - Kesaksian salah seorang suporter yang berada di tribun 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, saat detik-detik kericuhan terjadi viral di media sosial. Pria yang menyamarkan namanya menjadi Angga menceritakan bagaimana kepanikan terjadi dan suasana menjadi chaos.
Cerita yang diunggah oleh akun twitter @Panditfootball diberi judul ‘Kesaksian Salah Seorang Suporter yang Berada di Tribun 13’ telah disaksikan hingga lebih dari 10 ribu orang.
Angga bercerita, pertugas mengejar suporter dan memukuli mereka. Menurut Angga dia tidak tega melihat kondisi itu. Dan tidak lama, pihak Kepolisian menembaki gas air mata ke arah tribun berdiri. Di lokasi ini, tempat dia berada katanya pertama gas air mata berjatuhan.
“Padahal di tribun berdiri itu sama tribun di atasnya banyak orang tua, muda, cewek juga banyak, anak kecil. Aduhhh.. kan kena gas air mata semburat semua langsung,” kata Angga.
Menurut Angga, di tribun 13 tempatnya menonton juga ada anggota Kepolisian. Tapi bukan berhenti, gas air mata terus ditembaki ke arah tribun itu. Karena tidak dapat menahan sakit karena gas air mata, suporter berusaha beralih dari tribun itu. Ada yang turun ke lapangan dan berusaha keluar dari dalam areal stadion.
“Aku sama teman-teman di sini dulu (tribun 13), jaket kulepas, ke kepala masing-masing. Saya suruh bergerombol, kusuruh menutupi muka, menutupi hidung. Kami cuma bisa berdoa,” katanya.
Kata Angga, dirinya sudah sangat takut dengan kondisi kericuhan yang terjadi. Kepanikan melanda, tapi dalam kondisi yang sangat kacau itu, gate 13 justru ditutup.