KONTEKS.CO.ID - Metamorfosis biasanya terjadi pada hewan serangga dan amfibi. Metamorfosis serangga sendiri terbagi atas bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit (kompleks).
Berdasarkan perubahan tersebut, metamorfosis serangga dapat dibedakan dalam 4 golongan, yaitu terdiri dari ametabola, Paurometabola, Hemimetabola dan Holometabola.
Tahapan Metamorfosis Serangga
Dilansir dari halaman politanikoe, berikut ini penjelasan lengkap dari keempat jenis metamorfosis.
Ametabola (Tanpa Metamorfosis)
Sejak menetas, golongan serangga Ametabola bentuknya sudah menyerupai serangga dewasa. Serangga tersebut tak bermetamorfosis bentuk, karena hanya ukurannya saja yang bertambah besar.
Serangga muda dan serangga dewasa hidup dalam habitat dengan jenis makanan yang sama. Contoh serangga ametabola atau yang tidak metamorfosis, antara lain ordo Thysanura (kutu buku atau rengget atau ngenget) dan ordo Collembola, misalnya Ekor Gunting.
Paurometabola (Metamorfosis Bertingkat)
Serangga yang tergolong paurometabola akan mengalami perubahan secara bertahap. Setiap adanya ecdysis atau proses pergantian kulit, maka ukuran tubuh hewan bertambah besar. Bakal sayap juga makin lama makin besar hingga akhirnya menyerupai sayap serangga dewasa.
Baik serangga muda (nimfa) dan serangga dewasa (imago) hidup dalam habitat yang sama. Contoh serangga yang mengalami metamorfosis bertingkat, antara lain ordo Orthoptera (belalang, jangkrik, kecoak), ordo Thyasanoptera (thrips), ordo Homoptera (kutu daun, wereng), dan ordo Hemiptera (kepik, walang sangit).