"Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai, terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu 2 Oktober 2022.
Nico menambahkan suporter yang kecewa timnya kalah, mereka lalu turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya.
"Karena pengamanan melakukan upaya upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," ujarnya.
Kemudian dalam proses pencegahan suporter yang turun ke lapangan dan mulai melakukan aksi anarkis dengan melakukan pengrusakan dan menyerang aparat kepolisian, anggota polisi dilapangkan menembakkan gas air mata.***