KONTEKS.CO.ID - Istilah skripsi, tesis, dan disertasi mungkin terdengar familier di telinga mahasiswa. Sekilas ketiganya tampak sama sebagai dokumen tertulis yang dibuat mahasiswa sesuai kaidah penulisan metode ilmiah.
Kemudian, ketiganya juga dipertanggungjawabkan di hadapan penguji dan dosen pembimbing.
Namun ternyata skripsi, tesis, dan disertasi adalah tiga jenis tugas akhir yang berbeda. Bukan hanya sekadar dalam hal jenjang pendidikan saja, tetapi juga mencakup kualitas isi dokumen tertulis tersebut.
Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi dirangkum dari laman Graduate Program, sebagai berikut:
a. Permasalahan
- Pada skripsi, permasalahan yang diangkat bisa dari pengalaman empirik dan tidak bersifat mendalam.
- Tesis, permasalahan diangkat dari pengalaman empirik, teoritik dan bersifat mendalam.
- Disertasi, diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik dan bersifat sangat mendalam.
b. Jenjang Pedidikan
- Skripsi adalah tugas akhir yang dibuat untuk meraih gelar sarjana.
- Tesis merujuk pada karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2).
- Disertasi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa yang hendak menyelesaikan program doktoral atau S3.
c. Kemandirian penulis
- Skripsi 60% peran penulis dan 40% pembimbing.
- Tesis 80% peran penulis, 20% pembimbing.
- Disertasi 90% peran penulis, 10% pembimbing.