• Senin, 22 Desember 2025

Koalisi Pilpres 2024, Sekjen PDIP Bicara Konteks Historis dan Ideologis bukan Tracking Elektoral

Photo Author
- Rabu, 31 Agustus 2022 | 13:23 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto



Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR memaparkan 10 capres potensial, kemudian 10 partai politik terkuat elektabilitasnya di Agustus, dan peta koalisi Pilpres 2024. Survei dilalukan 1-7 Agustus 2022 dengan metode stratified multistage random sampling.





"Peta koalisi, kami menyampaikan hari ini ada tujuh skenario peta koalisi dengan berbagai macam skenario. Jadi sekali lagi politik kita sangat dinamis Pilpres masih 1,5 tahun. Peta koalisi masih mungkin berubah apalagi kandidatnya masih sangat mungkin berubah," demikian Hanta.





Hasto memberi tanggapan atas berbagai skenario yang disampaikan Hanta itu harus melihat konteks.





"Konteksnya apa? Nasional. Sekarang menghadapi tekanan- tekanan perekonomian. Inflasi naik akibat pemulihan pandemi belum selesai muncul perang Rusia-Ukraina. Ini belum selesai muncul ketegangan di Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan. Ini juga menjadi faktor X yang nantinya harus kita perhitungkan," sebut Hasto.





Hasto mengatakan, apa yang dilakukan Poltracking dengan berbagai skenario capres-cawapres, kerjasama parpol itu sah-sah saja sebagai opsi-opsi yang menjadi referensi berbasis kalkulasi elektoral.





Tapi syarat yang juga penting dalam membangun kerjasama parpol muaranya adalah kepada siapa capres-cawapres juga melihat emotional bonding basis pemilih.





"Tidak mungkin PDI Perjuangan membangun kerjasama dimana di akar rumput kami berbeda. Akan sulit mendapatkan rasionalitas historis dan ideologis," tandas Hasto. []


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ainurrahman

Tags

Terkini

X