3. Membuka dialog damai dan bermartabat dengan ULMWP, dalam rangka penyelesaian konflik bersenjata yang berkepanjangan selama 64 tahun dan persoalan tanah Papua yang telah berlangsung sejak integrasi Papua ke Indonesia, dalam bingkai NKRI.
4. Pembentukan Undang-undang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat Indonesia, lebih khusus di Tanah Papua, guna menjamin hak adat, tanah ulayat, budaya, dan sistem sosial masyarakat adat.
5. Revisi Undang-undang Otonomi Khusus Papua agar lebih berpihak kepada OAP, termasuk penguatan peran Majelis Rakyat Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi/Kabupaten/Kota di Papua;
6. Menghapus dan/atau mengintegrasikan semua Badan/lembaga untuk percepatan pembangunan di Tanah Papua menjadi satu Lembaga setingkat Menteri sehingga lebih efektif dan efisien dalam percepatan pembangunan di Tanah Papua;
Baca Juga: Dari Gereja ke Masjid, Menag Dorong Papua Barat Daya Jadi Role Model Kerukunan Beragama
7. Menambah alokasi fiskal bagi pemerintah daerah se Tanah Papua menjadi 3-5 persen dari APBN dan menambah alokasi Dana Otonomi Khusus Papua untuk mengejar ketertinggalan pembangunan sumber daya, serta menghapus kebijakan efisiensi anggaran bagi Pemerintah Daerah se Tanah Papua;
8. Pelibatan akademisi perguruan tinggi di Tanah Papua untuk kajian energi hijau, potensi mineral, pemetaan konflik sosial. Biodiversitas, serta pelestarian Bahasa daerah
9. Pemberian formasi khusus putra/putri Papua pada seluruh sekolah kedinasan nasional (Akmil, Akpol, STAN, STIS, dan lainnya) sebagai afirmasi pembangunan SDM Papua.
10. Pemetaan menyeluruh Wilayah Kebudayaan Papua (Bomberay, Domberay, Saireri, Mamta Tabi, Mepago, Lapago, OK ME MIN, dan Anim Ha) sebagai dasar perlindungan, afirmasi, dan pemberdayaan OAP sesuai amanat otonomi khusus Papua.
11. Pembangunan Universitas berbasis wilayah Kebudayaan di wilayah yang belum memiliki perguruan tinggi negeri untuk pemerataan akses Pendidikan tinggi.
12. Pembangunan sekolah terintegrasi berpola asrama di setiap kabupaten, dengan kurikulum lokal, nasional, dan internasional, guna mencetak generasi muda Papua yang unggul dan berdaya saing.
Baca Juga: Perkuat Infrastruktur Konektivitas Papua, TelkomGroup Resmikan Community Gateway Merauke
13. Penyelenggaraan event nasional olahraga dan seni budaya di Tanah Papua, sebagai sarana pembinaan generasi muda, penguatan persatuan, dan promosi budaya Papua.
14. Pembangunan sport and art center di setiap kabupaten, untuk pengembangan bakat olahraga, seni, dan kreativitas generasi muda Papua.
15. Pembangunan pusat kebudayaan, seni, dan olahraga di setiap wilayah kebudayaan Papua, sebagai sarana pelestarian jati diri dan penguatan integrasi sosial.
Artikel Terkait
Layanan neuCentrIX Hadir di Jayapura, Mantapkan Papua Sebagai Hub Digital Kawasan Timur Indonesia
Dari Gereja ke Masjid, Menag Dorong Papua Barat Daya Jadi Role Model Kerukunan Beragama
Pemerintah Kebut Cetak Sawah di Papua, Target Swasembada Pangan Paling Telat 3 Tahun ke Depan
Stop Impor BBM, Prabowo Pasang Target Ambisius: Dorong Papua Jadi Lumbung Energi Indonesia
TransNusa Fokus Konektivitas Papua dan Sulawesi, Mulai Manado, Sorong, hingga Timika