Bahkan Ford turut mencecar Zulhas dengan raut wajah serius, mengapa pembalakan liar tersebut bisa begitu masif terjadi yang seolah terjadi pembiaran oleh pemerintah.
Cuplikan tersebut kembali viral, memunculkan kritik bahwa kerusakan hutan yang dipersoalkan sejak lebih dari satu dekade lalu masih belum terselesaikan hingga kini. Kolom komentar postingan Zulhas pun dipenuhi sindiran bernada tajam.
"Jejak digital cengengesan-nya di depan Harisson Ford, yang bahkan sekelas menteri nggak basic English aja nggak bisa," kritik @avill_wij****.
"Sandiwara konoha, bak dewa penolong panggul2 beras kasih bantuan padahal biangkeroknya dia2 juga," cibir akun lain.
"Dunia ini panggung sandiwara dan ini bukan hanya sekedar lagu," timpa achmad****.
"Jangan mudah percaya, ini adalah akting mencari simpati, Jangan Mudah percaya dan," tulis @hu****.
"Pelaku menjenguk korban, kalo gak didampingi TNI sudah habis sama masyarakat kau Pak," seloroh @yoshi_venge****.
Kritik-kritik tersebut menandakan bahwa publik masih menaruh perhatian besar terhadap rekam jejak kebijakan lingkungan dan konsistensi para pejabat pemerintah, bahkan ketika mereka sedang berada di lokasi bencana.***
Artikel Terkait
BNPB: Jumlah Korban Banjir dan Tanah Longsor Sumatra Barat Bertambah Menjadi 129 Orang dan 118 Lainnya Masih Hilang
Cara Dapat Internet Gratis dari Starlink di Kawasan Terdampak Bencana Aceh dan Sumatra
Korban Bencana Sumatra-Aceh Tembus 442 Jiwa, BNPB: Ratusan Hilang, Pengungsi Capai 140 Ribu Orang
Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Banjir di Pulau Sumatra, Pendaratan Pertama di Tapanuli Utara
Prabowo Pagi-Pagi Terbang ke Sumatra, Perbaikan Akses Jalan dan Jaringan Telekomunikasi Jadi Prioritas