KONTEKS.CO.ID - Musofa, badak Jawa pertama yang pernah dipindahkan ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dilaporkan mati.
Kematian itu hanya dua hari setelah tiba di area konservasi yang telah ditentukan.
Badak jantan yang dipindahkan sebagai bagian upaya melindungi salah satu mamalia paling terancam punah di dunia ini hanya bertahan empat hari sejak pemindahan.
Baca Juga: Arsenal Bungkam Bayern Munchen 3-1, Arteta: Dongkrak Kepercayaan Diri Tim!
Pemindahan yang belum pernah dilakukan sebelumnya pada badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) itu dilakukan dalam “Operasi Merah Putih”.
Itu adalah misi untuk meningkatkan perlindungan dan pengelolaan populasi badak Jawa yang kini seluruhnya berada di Ujung Kulon.
Operasi ini dipimpin Komandan Resor Militer 064/Maulana Yusuf Banten, bersama Wakil Komandan Pangkalan Udara Angkatan Laut Banten dan Kepala TNUK.
Baca Juga: TNI AU: Tidak Ada Pergerakan Pesawat dari Luar Negeri di Bandara IMIP
Persiapan intensif melibatkan Kementerian Kehutanan, TNI, dan Yayasan Badak Indonesia, termasuk simulasi Tactical Floor Game.
Musofa masuk ke perangkap lubang pada 3 November 2025, dengan pemeriksaan kesehatan awal yang memastikan tidak ada cedera atau patah tulang.
Setelah penilaian stres dan prosedur pra-transportasi, tim memulai pemindahan keesokan paginya pukul 04.00 WIB.
Pemindahan hewan seberat lebih dari 1 ton itu dilakukan memakai transportasi khusus.
Operasi tersebut menggunakan kendaraan amfibi Marinir KAPA K-61, yang membawa kandang Musofa ke Legon Pakis pada 5 November, titik pendaratan terdekat menuju area konservasi.
Artikel Terkait
Ditreskrimum Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Dijual Hingga Rp300 Juta per Cula
6 Badak Jawa di Ditembak Mati di Taman Nasional Ujung Kulon, 1 Cula di Pasar Gelap Terjual Rp200 Juta-500 Jutaan
Perkawinan Sedarah Membuat Badak Jawa Terancam Punah
Anjing Pelacak Temukan Jejak Badak Sumatra di Way Kambas