KONTEKS.CO.ID - Perusahaan teknologi pertahanan asal Uni Emirat Arab (UEA), EDGE Group, menjadi sorotan pada ajang Dubai Airshow 2025.
EDGE menampilkan sejumlah sistem terbaru dan mengumumkan lebih dari selusin kerja sama dengan mitra internasional.
CEO EDGE, Hamad Al Marar, mengatakan kepada Breaking Defense kalau fokus utama perusahaan kini diarahkan pada pasar ekspor.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Pemotor Viral di Medsos
Ia berharap penjualan internasional di masa mendatang mampu menanggung hampir seluruh kebutuhan biaya perusahaan.
“Saya ingin EDGE Group bertumpu pada ekspor agar mandiri, memperluas basis klien, dan menjaga momentum ini,” ujar Al Marar.
Ekspor itu nanti menyumbang lebih dari 50 persen penjualan EDGE.
Baca Juga: EDGE dan Republikorp Jalin Kemitraan Pertahanan Rp116 Triliun di Indonesia, Dibantu UEA
Perusahaan tersebut memiliki jangkauan ke lebih dari 100 negara dan mencatat backlog senilai USD21 miliar.
Kesepakatan yang paling mencuri perhatian adalah kerja sama dengan holding pertahanan Indonesia, Republikorp, senilai USD7 miliar atau sekitar Rp116 triliun.
Program tersebut disebut sebagai proyek internasional terbesar dalam sejarah EDGE untuk mendukung modernisasi TNI.
Baca Juga: Oman dan Indonesia Sepakat Bebas Visa untuk Tiga Paspor, Wamenlu Beri Penjelasan
Kesepakatan itu mencakup produksi lokal sejumlah sistem pertahanan di Indonesia, termasuk rudal udara SKYKNIGHT, kendaraan tempur infanteri, kapal tak berawak bersenjata, sistem pertahanan siber, dan teknologi amunisi.
Al Marar menyebutkan program kolaborasi tersebut akan berlangsung selama delapan tahun.***
Artikel Terkait
Jelang Laga Lawan Tottenham, Ruben Amorim Soroti Rapuhnya Pertahanan Manchester United
Prabowo Tegaskan Komitmen Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Australia
Cek Galaxy Book 5 Edge 5G: Laptop Tipis Super Kencang dengan Konektivitas 5G dan Fitur AI Modern
Bukan Pertemuan Biasa, Dubes Pakistan Menghadap Prabowo Bahas Kerja Sama Ekonomi hingga Pertahanan