Turun Langsung ke Liang Lahat Lepas Kepergian Istri Tercinta Rugaiya Usman, Wiranto Sampaikan Pesan Haru

Selama hidupnya, Rugaiya aktif terlibat dalam kegiatan sosial di berbagai daerah seperti Gorontalo dan Manado. Ia bahkan pernah terjun langsung menyerahkan bantuan ke masyarakat.

Pada 2019, sebagai bagian dari OASE Kabinet Kerja, ia dipercaya memimpin Program Lingkungan Hijau.

Di bawah kepemimpinannya, ratusan bibit mangrove dan pohon produktif ditanam bersama relawan dari berbagai daerah.

Perjalanan Terakhir dari Bandung ke Solo

Rugaiya Usman, yang lahir pada 5 Desember 1956, wafat pada Minggu, 16 November 2025 pukul 15.55 WIB di Bandung setelah mengalami penurunan kesehatan. Jenazahnya dibawa ke Jakarta untuk disemayamkan di rumah duka Bambu Apus, sebelum diterbangkan ke Solo pada Senin pagi.

Malam sebelumnya, di rumah duka, Wiranto mengungkapkan momen terakhir istrinya. Ia menyebut Rugaiya sempat merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 mereka beberapa waktu lalu—sebuah kenangan terakhir yang meninggalkan luka mendalam.

Baca Juga: Kisah Pilu, Ibu Ojol Meninggal Dunia saat Jemput Anaknya yang Nyantri di Magelang

Gibran Antar hingga ke Pesawat

Di Base Ops Halim Perdanakusuma, Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka hadir pada pukul 07.00 WIB untuk melepas keberangkatan jenazah.

Mengenakan batik lengan panjang dan peci hitam, Gibran masuk ke pesawat untuk menyampaikan bela sungkawa langsung kepada Wiranto, sebelum pesawat lepas landas menuju Solo.

Jejak yang Tidak Pernah Padam

Kepergian Rugaiya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan mereka yang pernah berinteraksi dalam kegiatan sosial maupun lingkungan.

Kelembutan, kepedulian, dan dedikasinya melekat di ingatan banyak orang. Meski kini telah berpulang, jejak kebaikannya tetap hidup sebagai warisan moral bagi keluarga dan masyarakat yang pernah ia sentuh.***