• Minggu, 21 Desember 2025

Eks Intelijen Sebut Jokowi di Balik Kebalnya Silfester Matutina dari Eksekusi Penjara

Photo Author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 23:51 WIB
Silfester Matutina (Foto: Instagram/@fgmedia.official)
Silfester Matutina (Foto: Instagram/@fgmedia.official)
KONTEKS.CO.ID – Mantan Intelijen Negara, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra, mengatakan, kebalnya Silfester Matutina dari eksekusi penjara karena masih besarnya pengaruh Joko Widodo (Jokowi).
 
"Jokowi lah, masih ada ketakutan [Kejaksaan], karena saya dapat informasi langsung dari pihak kejaksaan, para  petinggi kejaksaan seperti kasus Silfester," kata Sri Chandra dilansir dari siniar Forum Keadilan Tv pada Selasa, 28 Oktober 2025. 
 
Ia mengungkapkan, para petinggi di Kejaksaan masih mempertimbangkan adanya kekuatan lain yang ditakuti.
 
 
Informasi dari internal Kejaksaan tersebut, lanjut Sri Radjasa, jika Presiden Prabowo Subianto memerintahan untuk eksekusi, baru Kejaksaan akan melakukannya.
 
"Ada perkataan yang menyatakan bahwa kalau misalnya presiden memberikan arahan, jelas kita tangkap," katanya.
 
Sri Radjasa menilai ini sangat lucu dan menjukkan ada ketakutan terhadap orang yang sebenarnya sudah tidak lagi menjabat.
 
 
"Loh, persoalan ini kan jadi lucu. Berarti kan ada ketakutan lain. Pejabat Kejaksaan Agung, saya bilang, ini kan sudah ada ketetapan hukum," ucapnya.
 
Menurut dia, sikap ini aneh karena tidak mungkin Presiden harus sampai memberikan perintah terkait hal kecil.
 
"Masa Presiden harus juga memberikan instruksi hal-hal yang sekecil ini, kan enggak mungkin gitu loh," ucapnya.
 
 
Menurut dia, ini masih adanya ketakutan terhadap kekuatan politik besar lainnya yang selama ini cawe-cawe, yaitu Jokowi.
 
Ia menilai, belum dieksekusinya Silfester membuktikan bahwa masih adanya dualisme loyalitas. Penegak hukum juga takut kehilangan jabatan.
 
"Ketimbang dia mengusung keadilan, mengusung penegakan hukum yang berkeadilan," tandasnya.
 
 
Sri Radjasa menegaskan, penegak hukum harusnya menepiskan itu karena jabatan hanya merupakan titipan.
 
"Ketika dia menyatakan kebenaran, kan pasti ada jalan keluar," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X