KONTEKS.CO.ID - Pemerintah menargetkan lompatan besar dalam mutu pendidikan tinggi dan riset nasional.
Presiden Prabowo Subianto meminta agar ada ilmuwan Indonesia yang meraih Nobel dan universitas nasional mampu menembus jajaran 100 terbaik dunia.
Instruksi itu disampaikan kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Baca Juga: Sebab Bandara Changi Singapura Terus Mengalami Lonjakan Penumpang dan Kargo
Ia mengatakan, target tersebut bukan sekadar simbol prestise, tetapi upaya membangun daya saing bangsa melalui inovasi dan riset ilmiah.
“Presiden meminta agar dalam 20–30 tahun mendatang, ada orang Indonesia yang meraih Nobel dan menjadi salah satu dari 100 ilmuwan top dunia,” kata Brian dalam peluncuran ‘Program Riset Prioritas 2026’, pekan kemarin.
Selain itu, Prabowo juga menugaskan kementerian untuk memperkuat sumber daya manusia di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Ia berharap Universitas Indonesia (UI) dapat segera masuk ke peringkat 100 universitas terbaik dunia.
Pemerintah menilai penguatan riset lintas universitas dan lembaga perlu dipercepat agar Indonesia mampu bersaing di panggung akademik internasional.
Yuliarto menegaskan kolaborasi antardosen dan peneliti menjadi kunci keberhasilan menuju target ambisius itu.
Baca Juga: BMKG: Hujan Ringan Guyur Sejumlah Wilayah Jakarta Sepanjang Hari Ini
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi antar-akademisi harus semakin kuat agar riset kita punya dampak global,” ujarnya menambahkan.***
Artikel Terkait
20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2024, Kampus Anda Nomor Berapa?
Peringkat Terbaru Universitas Terbaik Dunia versi World University, Harvard Nomor 5, UI dan UGM Bersaing
Maria Corina Machado Raih Nobel Perdamaian 2025, Simbol Keberanian Rakyat Venezuela Lawan Rezim Maduro
BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian, Ini Pengusul dan Alasannya
Masuk Nominasi Nobel Perdamaian, BPJS: Lebih Berdampak Dibanding Pemenang Sebelumnya