Pegawai Pajak Tagih Rp300 Ribu Jam 5 Pagi, Purbaya: Aneh, Mungkin Stres!

KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dibuat geleng-geleng kepala setelah menerima laporan dari kanal “Lapor Pak Purbaya”.

Seorang wajib pajak di Tigaraksa, Tangerang, melaporkan bahwa pegawai pajak mendatanginya pukul 5 pagi hanya untuk menagih Rp300 ribu.

Kanal pengaduan itu memang disediakan untuk menampung keluhan masyarakat soal perilaku pegawai di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai (DJBC).

“Ada aduan yang terbukti mengenai account representative di KPP Tigaraksa, tapi bukan tindakan premanisme,” kata Purbaya di Jakarta yang dilansir Minggu, 26 Oktober 2025.

Baca Juga: Janice Tjen Juara WTA 250 Guangzhou Open 2025! Catat Sejarah Baru untuk Indonesia

Klarifikasi Pegawai Pajak dan Hasil Mengejutkan

Setelah ditelusuri, ternyata pegawai pajak tersebut tidak bermaksud menagih secara paksa. Ia hanya ingin mengingatkan soal tunggakan pajak yang jatuh tempo.

“Tindakan yang dilakukan adalah AR mengingatkan tunggakan pajak sebesar Rp300 ribu pada pukul 5.41 pagi,” jelas Purbaya.

Meski maksudnya baik, waktunya jelas tidak tepat. Purbaya menilai, etika pelayanan publik perlu terus dibenahi agar masyarakat tidak merasa terganggu.

Baca Juga: Legenda Barcelona: Komentar Yamal Soal Madrid Cuma Bumbu Panas El Clasico

Stres dan Sanksi

Pegawai tersebut mengaku tindakannya dilakukan karena stres akibat beban kerja. Namun, alasan itu dianggap tak masuk akal oleh Purbaya.

“Enggak masuk akal alasannya. Coba kasih sanksi sedikit ya. Dia ngejar Rp300 ribu jam 5 pagi, agak aneh,” ujarnya.

Kasus ini menjadi refleksi penting bagi Kementerian Keuangan agar memastikan seluruh aparatur memiliki etika dan profesionalisme dalam bekerja.

Baca Juga: Raisa dan Hamish Daud Umumkan Perceraian dengan Cara Paling Elegan, Minta Privasi untuk Proses Pemulihan

Ribuan Aduan Lewat Lapor Pak Purbaya

Hingga 20 Oktober 2025, kanal “Lapor Pak Purbaya” telah menerima 28.390 laporan. Dari jumlah itu, 14.025 telah diverifikasi dan 437 sudah ditindaklanjuti.