Pada 1983, statusnya berubah menjadi Museum Sumpah Pemuda, unit pelaksana teknis di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang kini berada dalam pengelolaan direktorat di Kementerian Kebudayaan.
Baca Juga: Asido: Ada Peradi, Tak Perlu Bentuk Dewan Advokat Nasional
Isi Museum Sumpah Pemuda
Sebagai museum sejarah, tempat ini bukan sekadar ruang pamer benda-benda tua.
Museum Sumpah Pemuda berfungsi sebagai pusat edukasi dan refleksi tentang perjalanan panjang perjuangan pemuda Indonesia.
Koleksinya mencakup foto, dokumen, artefak, hingga rekaman pidato dan naskah asli Sumpah Pemuda.
Baca Juga: Tuan Rumah Kuasai Final wondr by BNI Indonesia Masters 2025, Pastikan Gelar Juara Ganda Putri!
Setiap sudutnya bercerita tentang semangat kolaborasi anak bangsa yang melampaui batas suku, bahasa, dan daerah.
Tak hanya mengandalkan pameran fisik, museum ini juga beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Melalui program kunjungan virtual 360, publik kini dapat menelusuri ruangan-ruangan bersejarah secara daring.
Langkah ini membuat semangat Sumpah Pemuda bisa diakses oleh siapa pun, di mana pun, tanpa batas geografis.
Artikel Terkait
Sejarah Singkat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Cuitan Sumpah Pemuda dari Jokowi, Anies Baswedan hingga Rahmat Gobel
Strategi Institute: Sumpah Pemuda Harus Dimaknai untuk Menguatkan Kembali Kebhinekaan
Peringati Sumpah Pemuda Ilham Habibie Luncurkan Buku Kebangkitan Industri Dirgantara
Manfaat Sumpah Pemuda bagi Kehidupan Bangsa dan Bernegara Saat ini