KONTEKS.CO.ID - Perjalanan wisata warga Indonesia ke Eropa melambat tahun ini akibat faktor ekonomi global dan geopolitik.
Namun, pembukaan Pintu Suci Vatikan atau Holy Door untuk Tahun Yubileum 2025 kembali membangkitkan minat perjalanan ziarah dan membantu menjaga stabilitas pasar.
Meski diberlakukannya visa Schengen lima tahun diharapkan mendorong peningkatan perjalanan, dampaknya masih terbatas.
Baca Juga: Prabowo Ikuti Jejak Soekarno di Mesir, Ratusan Ribu Warga Kagumi Misi Perdamaian Indonesia
Ricky Hilton, General Manager Komunikasi dan CRM Golden Rama Tour & Travel, mengatakan sebagian kliennya sudah menerima visa tersebut dari Prancis, Spanyol, dan Norwegia, tetapi jumlahnya belum signifikan.
CEO Panorama JTB Tours Indonesia, Hellen Xu, menjelaskan visa Schengen multiple-entry lima tahun, hanya dapat diajukan bagi yang pernah memiliki visa Schengen dalam tiga tahun terakhir.
“Namun, tidak ada jaminan pemohon yang memenuhi syarat akan selalu mendapat visa lima tahun,” ujarnya.
Baca Juga: Suami Istri Asal Indonesia Menganiaya Anak 3 Tahun hingga Tewas di Malaysia, Begini Pengakuannya
“Kebijakan itu lebih bersifat administratif operasional, bukan pendorong penjualan,” katanya.
Buktinya tingkat wisatawan dari Indonesia ke Eropa masih rendah.
Di tengah lemahnya permintaan perjalanan ke Eropa, pembukaan Pintu Suci Vatikan yang hanya terjadi setiap 25 tahun menjadi penolong.
Baca Juga: Cara Merawat Ban Serep agar Tetap Siap Digunakan Kapan Saja
Ricky menuturkan paket ziarah seperti ‘Porta Sancta’ milik Golden Rama memberikan kestabilan yang dibutuhkan.
“Pembukaan Porta Sancta di Vatikan membuka peluang untuk meningkatkan perjalanan ke Eropa,” katanya.
Artikel Terkait
Intip Persiapan Misa Pelantikan Paus Leo Digelar 18 Mei 2025 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan
Usai Misa Inagurasi, Paus Leo XVI Terima Cincin Kepausan dan Pilih Tinggal di Istana Apostolik Vatikan
Makna ‘Cincin Nelayan’ Paus Leo XIV Saat Misa Pelantikan di Vatikan, Tradisi Sejak Abad ke-13
Langka! Damian Orlin Baskara, Anak Jogja Terima Sakramen Baptis di Vatikan hingga Swiss Guard Panggil Polisi untuk Verifikasi
Jokowi Alami Alergi Kulit Usai Kunjungan ke Vatikan, Bantah Isu Penyakit Berat