• Minggu, 21 Desember 2025

Roy Suryo Mengaku Dapat Informasi Penting dari Kemendikdasmen, 99,9 Persen Gibran Tak Punya Ijazah SMA atau Sederajat

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 18:37 WIB
Pakar telematika Roy Suryo komentari pemberitaan Gibran sarjana MDIS. (KONTEKS.CO.ID/Tangkapan layar Forum Keadilan Tv)
Pakar telematika Roy Suryo komentari pemberitaan Gibran sarjana MDIS. (KONTEKS.CO.ID/Tangkapan layar Forum Keadilan Tv)

KONTEKS.CO.ID – Pakar telematika Roy Suryo mengaku mendapatkan informasi penting dari Kemendikdasmen terkait pendidikan Gibran Rakabuming Raka.

Roy Suryo dalam siniar Forum Keadilan Tv dilansir pada Sabtu, 4 Oktober 2025, menyampaikan, sempat mendatangi Kemendikdasmen untuk menemui Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti.

Setelah ke sana, Roy Suryo belum berhasil menemui Prof Mu'ti karena tengah ada acara di Bandung, Jawa Barat. Prof Mu'ti kemudian menugaskan jajarannya untuk menerima, di antaranya Eko.

Baca Juga: Pendidikan Gibran, Roy Suryo: Mendikdasmen Sebut Kerjaan Menteri Lama

"Dari Pak Eko itu dapat banyak hal. Misalnya satu ya, soal apa bahan untuk mendapatkan surat keterangan ini," kata Roy sambil menunjukkan kertas.

Berdasarkan keterangan Eko, lanjut Roy, bahannya hanya ada fotokopi rapor kelas 10 dan kelas 11.

"Aneh, saya tanya loh kok kelas 10, kelas 11 Pak. Kelas 12-nya mana? Lah kelas 12-nya di Insearch," ujarnya menuturkan.

Baca Juga: Roy Suryo Sebut Ini Tujuan MDIS Sampaikan Klarifikasi Gibran Lulus Sarjana

Ia mengungkapkan, jika merujuk keterangan dari Prof. Sulfikar Amir, itu tidak masuk akal karena terjadi loncatan.

"Enggak bisa, kok tiba-tiba ngeloncat begitu saja. Dia harus menempuh kelas 12 gitu loh, untuk mendapatkan masuk ke sini karena ini sebenarnya kelas 12 plus, harusnya yang ada di UTS [Insearch] itu," ujarnya.

Selain itu, kata Roy, dari pertemuan itu pihaknya mendapatkan tahun riwayat pendidikan Gibran.

Baca Juga: MDIS Sebut Gibran Sarjana, Roy Suryo Yakin Tak Lulus

"Misalnya yang ada di OPSS, ini kan di situ tertulis 2002 sampai 2004. Kenyataannya dia masuknya 2003 sampai 2004. Jadi ngapain juga setahun yang enggak jelas di Singapura," ucapnya.

Selanjutnya, di UTS Insearch yang diklaim selama 3 tahun, yakni 2004-2007, tapi di data Dikdasmen hanya satu setengah tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X