• Minggu, 21 Desember 2025

KRI Belati 662, Kapal Cepat Rudal Hybrid Pertama Milik TNI AL yang Laju Tapi Hemat BBM  

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 15:19 WIB
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali meresmikan pemberian nama kapal cepat rudal (KCR) terbaru milik TNI AL, yakni KRI Belati 622 (Foto: X.com/ @defenceview_id)
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali meresmikan pemberian nama kapal cepat rudal (KCR) terbaru milik TNI AL, yakni KRI Belati 622 (Foto: X.com/ @defenceview_id)


KONTEKS.CO.ID - TNI AL resmi memiliki kapal cepat rudal (KCR) terbaru. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali secara resmi memberinya nama KRI Belati 622.

Kapal ini pun menjadi kapal cepat rudal pertama di Indonesia yang dilengkapi teknologi hybrid dengan bahan bakar biofuel.

Dengan teknologi tersebut, kapal lebih hemat bahan bakar dan dapat beroperasi lebih lama, sekaligus ramah lingkungan.

Baca Juga: Desak Investigasi Insiden Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, DPR: Harus Melalui Kajian Konstruksi Matang!

"Kapal ini betul-betul hemat bahan bakar karena dengan teknologi hybrid, dia bisa beroperasi dengan waktu yang cukup lama. Dan dia menggunakan biodiesel, sehingga ramah lingkungan," ujar Ali usai acara Ship Naming atau pemberian nama kapal di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu 1 Oktober 2025.

Bahkan, kapal yang dibangun perusahaan dalam negeri, yaitu PT Tesco Indomaritim kecepatannya bisa sampai 35 knots.

Didukung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), kapal yang akan menggantikan KRI Rencong 622 buatan Korea Selatan itu disebut segera rampung pada akhir Oktober 2025.

Baca Juga: Informasi Terbaru Ranking BWF: Alwi Terus Merangsek ke Posisi Elite, Jojo Juara tapi Tak Bergerak

Ke depan, KRI Belati 622 akan memperkuat jajaran Komando Armada (Koarmada) III di wilayah Indonesia timur.

"Ini adalah kebanggaan bagi Indonesia, karena ini dibangun oleh tangan-tangan para pemuda dan pemudi putra daerah dari Indonesia langsung," kata Ali.
Meski demikian, ada pula kerja sama dengan sejumlah perusahaan asing dalam proses pengembangan KCR ini, terutama dalam hal persenjataan dengan Aselsan, Roketsan, dan Havelsan dari Turki.

Kekinian, dua KCR lagi sedang dibangun di Turki, sebagai bagian dari kerja sama pertahanan antara kedua negara.

"Kalau bisa sebanyak-banyaknya (KCR), terutama di perairan-perairan yang sempit, maka kapal KCR ini sangat efektif," tandas Ali.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X