• Minggu, 21 Desember 2025

Jenazah Diplomat Zetro Leonardo Purba Diautopsi Sebelum Dipulangkan, Proses Administrasi Makan Waktu 5 Hari

Photo Author
- Selasa, 2 September 2025 | 19:17 WIB
Diplomat RI, Zetro Leonardo Purba menjalani proses autopsi sebelum dipulangkan ke Indonesia (Foto: Istimewa)
Diplomat RI, Zetro Leonardo Purba menjalani proses autopsi sebelum dipulangkan ke Indonesia (Foto: Istimewa)

 

KONTEKS.CO.ID - Jenazah Penata Kanselerai Muda di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba akan menjalani proses autopsi sebelum diterbangkan ke Indonesia.

Zetro Leonardo Purba sebelumnya tewas mengenaskan setelah ditembak orang tak dikenal saat bersepeda dengan sang istri, Priscilia di Distik Lince, Kota Lima, Peru.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha menyebut, autopsi menurut rencana akan digelar pada Rabu, 3 September 2025 oleh Kepolisian Peru.

“Jenazah masih harus menjalani otopsi besok untuk kepentingan penyelidikan polisi. Jika sudah ada clearance, dibutuhkan waktu sekitar lima hari kerja untuk proses administrasi dan pemulasaraan,” terang Judha, Selasa, 2 September 2025.

Baca Juga: Menlu Sugiono Desak Peru Usut Tuntas Penembakan Diplomat RI Zetro Leonardo Purba  

Sebelumnya, media lokal, Panamericana Television, mengutip Antara, melaporkan kronologi Zetro Leonardo Purba mendapat tiga kali tembakan oleh orang tak dikenal.

Diplomat Indonesia itu ditembak hanya beberapa meter dari kediamannnya di wilayah Lince, Lima.

Kemudian korban Zetro yang terluka parah akibat ditembak sebanyak tiga kali itu sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado. Sayangnya tim media tidak dapat menyelamatkan nyawa korban.

Baca Juga: Rekam Jejak Profil Zetro Leonardo Purba, Diplomat Indonesia yang Tewas Ditembak di Lima Peru

Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima ini disebut tengah bersepeda dengan istrinya saat pelaku ditembak. Beruntung istri korban berhasil selamat dari serangan bersenjata itu. Saat ini masih di bawah perlindungan Kepolisian Lima.

Polisi setempat belum mengetahui motif dari serangan mematikan tersebut.

Berdasarkan keterangan Kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru untuk tugas diplomatik selama lima bulan yang lalu. Korban sempat menjadi diplomat di KJRI Melbourne, Australia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X