• Senin, 22 Desember 2025

Dianggap Bela Rakyat, Polisi Korban Demo Ricuh Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 19:31 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: BPMI Setpres RI)
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menaikkan pangkat para anggota polisi korban demonstrasi ricuh.

“Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat,” ucap Prabowo saat menjenguk para korban demo di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin, 1 September 2025.

Mantan Danjen Kopassus ini menjelaskan, demonstran murni tentunya akan bersikap baik dan tidak melakukan tindakan anarkis sehingga akan dilindungi oleh aparat.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Kondisi Korban Demo Ricuh, Tangan Putus hingga Ginjal Rusak

“Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh undang-undang, tapi ada ketentuannya, demonstrasinya harus damai, harus sesuai undang-undang. Undang-undang mengatakan kalau mau demonstrasi, harus minta izin, harus dikasih, dan berhentinya jam 18.00, di banyak tempat saya dapat laporan datang truk-truk di situ ada petasan yang berat dan ini para anggota banyak kena petasan,” paparnya.

Lebih lanjut Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung oknum aparat yang melanggar aturan.

“Polisi sudah tegas menindak anggotanya yang mungkin keliru, ini sedang diselidiki, kalau ada kesalahan akan ditindak, tapi jangan lupa puluhan petugas yang berkorban, polisi siang malam menjaga keamanan di seluruh pelosok tanah air,” tutupnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Percayakan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Tampil Depan Publik, ke Mana Menko Polhukam Budi Gunawan dan Sufmi Dasco Ahmad?

Sebelumnya, Prabowo juga mengungkap korban demo ricuh di Jakarta pekan lalu. Dari total 43 orang yang sempat dirawat, kini tersisa 17 orang yang dirawat, yakni 14 orang dari aparat dan tiga lainnya warga sipil.

“Saya sudah tengok 13 di atas, ada yang berat, kepalanya sampai harus operasi tempurung diganti titanium, ada yang tangannya putus, dan sebagainya,” ucap Prabowo.

“Saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjak-injak sampai fungsi ginjal rusak, jadi beliau sekarang harus dicuci darah, kalau perlu kita cari transplantasi kalau tidak bisa diperbaiki, ini sangat berat,” tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X