Warganet menilai tanggapan itu sebagai bentuk penghindaran dari substansi kritik, apalagi menyangkut isu kesenjangan penghasilan parlemen dibanding UMR rakyat.
Baca Juga: Ready, Set, Shine! Ini Cara Bikin Mood dan Penampilan Tetap On Sampai Akhir 2025
Kritik Salsa: DPR Digaji Tinggi, Tapi RUU Penting Tak Disahkan
Salsa juga menyoroti rasio gaji DPR dibanding UMR rakyat di beberapa negara:
- Indonesia: 34x
- Malaysia: 9x
- Singapura: 2.9x
- Swedia: 1.9x
“Makin maju negara, makin kecil kesenjangan gaji DPR dan rakyat. Di sini malah makin jomplang, tapi kerja minim empati,” tulisnya dalam unggahan yang sempat viral.
Ia juga mengkritik DPR yang tidak menemui massa saat aksi pada 25 Agustus. Beberapa unggahan Salsa bahkan menyebut penguasa makin jauh dari rakyat, sibuk berfoya-foya, sementara rakyat hidup dengan kurang dari $8 per hari (data Bank Dunia).
Suara Anak Muda yang Tidak Bisa Diabaikan
Sosok Salsa membuktikan bahwa kritik keras terhadap elite politik tak harus datang dari oposisi atau tokoh besar.
Apakah tantangan Salsa akan dijawab secara serius oleh politisi? Atau akan terus dianggap angin lalu? Waktu yang akan menjawab.
Tapi satu hal pasti, Salsa Erwina Hutagalung bukan hanya sekadar influencer. Dia simbol kemarahan anak muda yang tidak bisa lagi dibungkam.***
Artikel Terkait
Raffi Ahmad, Baim, Nikita Mirzani hingga Arhan dan Azizah Salsa Hadiri Debat Capres Terakhir, Dukung Prabowo!
Makin Panas! Sahroni Tolak Tantangan Debat Tunjangan DPR, Salsa: Uangmu Tak Bisa Membeli Nyali?