• Minggu, 21 Desember 2025

Film ‘Amplop Demokrasi’, Potret Lingkaran Setan Politik Uang

Photo Author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Ilustrasi amplop uang. (Istimewa)
Ilustrasi amplop uang. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID – Pakar antropologi politik University of Amsterdam, Prof. Ward Berenschot, menyerukan agar mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah lebih kritis memahami fenomena politik uang yang makin masif di Indonesia.

Menurutnya, praktik politik uang tidak hanya menaikkan ongkos politik, tetapi juga memperburuk korupsi, dominasi oligarki, dan kerusakan lingkungan.

“Demokrasi Indonesia kian rapuh jika masyarakat tidak sadar dan pemerintah tidak berani melakukan reformasi sistem elektoral,” kata Berenschot di Kampus FISIP Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis 21 Agustus 2025.

Baca Juga: Kompolnas Ungkap Isi Amplop Misterius yang Diterima Keluarga Arya Daru

Pernyataan itu disampaikan dalam diskusi setelah pemutaran film dokumenter ‘Amplop Demokrasi’ produksi Watchdoc Documentary.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Undip, Wijayanto, Ph.D., menambahkan politik uang sulit diberantas.

Alasan Wijayanto karena semua pihak merasa terperangkap di dalamnya.

Baca Juga: Prof Didik: Tatanan Demokrasi Era Jokowi Rusak Parah, Dorong Mega Minta Prabowo Buang Buzzer Politik

“Masyarakat khawatir calon yang dipilih akan meninggalkan mereka setelah menang, jadi mereka menerima amplop di hari H,” katanya.

“Politisi juga takut kalah, pengusaha pun takut tak dapat kebijakan menguntungkan kalau tidak ikut mendanai,” jelasnya.

Menurut Wijayanto, kesadaran publik yang tinggi dan penegakan hukum yang konsisten sangat penting untuk memutus lingkaran politik uang.

Baca Juga: Didik Rachbini Ingatkan Projo: Jangan Jadi Alap-Alap dan Hama Demokrasi di Bawah Karpet Prabowo

Film dokumenter ‘Amplop Demokrasi’ menjadi pemicu diskusi publik mengenai dampak buruk politik uang bagi peradaban politik Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X