Selain Indonesia dan Jepang selaku tuan rumah, forum internasional ini diikuti 35 peserta dari berbagai negara seperti dari Taiwan dan Belgia. Dari Tokyo, hadir pelajar setempat yang aktif di bidang musik, olahraga, seni, dan kegiatan sekolah.
Baca Juga: Pengacara Keluarga Diplomat Daru Bingung, HP Hilang tapi WhatsApp dan Instagram Almarhum Masih Aktif
“Selama forum diskusi, para peserta juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan. Mulai dari pertukaran budaya dan perkenalan organisasi, hingga konferensi yang membahas konsep Kota Layak Anak Dunia dari masing-masing kota,” jelas Airlangga Putra, salah satu peserta.
Para peserta juga menerima masukan dari sejumlah tokoh penting. Di antaranya, Gubernur Tokyo Metropolitan Area Yuriko Koike dan mantan Ketua Komite Hak Anak PBB (former Chair of the UN Committee on the Rights of the Child) Otani Mikiko.
Selain diskusi dan konferensi, para pelajar juga berkunjung ke sejumlah fasilitas ramah anak di Tokyo. “Dari kunjungan ini, kami dapat mempelajari cara Jepang dalam menciptakan ruang publik yang aman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Kami juga belajar apa yang ada di Tokyo dan keseharian warga Jepang untuk dapat diceritakan saat kami kembali nanti ke tanah air,” timpal Safika Aurelia, Ketua Organisasi Pelajar Surabaya. ***
Artikel Terkait
KBRI Tokyo Punya Gedung Baru, Desainnya Perkawinan Arsitek Indonesia dan Jepang
WNI Meninggal karena Covid-19 saat Ditahan Polisi Jepang, KBRI Tokyo Tempuh Langkah Ini
KBRI Tokyo dan KMII Jepang Gelar Rangkaian Kegiatan Semarakkan Ramadan 2025
KBRI Tokyo Gelar Bedah Buku Standing Firm for Indonesia's Democracy: An Oral History of President Susilo Bambang Yudhoyono
Viral Kabar Jepang Blacklist Pekerja Migran Indonesia Mulai 2026, KBRI Tokyo Beberkan Fakta Mengejutkan!