Rumah Pegangsaan Timur 56 sendiri kini sudah tidak ada.
Bangunan tersebut dibongkar pada era 1960-an ketika pemerintah melakukan penataan kawasan.
Namun, nilai sejarahnya tetap hidup dalam ingatan bangsa.
Untuk mengenang peristiwa penting itu, pemerintah membangun Taman Proklamasi di lokasi bekas rumah Soekarno.
Baca Juga: Syakir Daulay Dituding Parodikan Teks Proklamasi untuk Promo Film, Pengurus Advokat: Ini Melecehkan!
Di taman itu berdiri Monumen Proklamasi, lengkap dengan patung Soekarno-Hatta yang menggambarkan suasana pembacaan naskah proklamasi.
Pegangsaan Timur 56 bukan sekadar sebuah alamat. Ia adalah simbol lahirnya Indonesia merdeka, titik awal sebuah perjalanan panjang menuju bangsa yang berdaulat.
Hingga kini, setiap 17 Agustus, ingatan akan rumah sederhana itu kembali hidup sebagai pengingat bahwa kemerdekaan diraih dengan tekad dan keberanian.***
Artikel Terkait
Rangkuman Singkat Sejarah 17 Agustus, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Mantan Rektor UNY Singgung Politik Praktis Prabowo di Museum Naskah Proklamasi
Mengenal Profil Kolonel Arm Joko Setiyo Kurniawan, Komandan Upacara Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus 2023 di Istana Negara