• Senin, 22 Desember 2025

Populasi Badak Jawa Kritis, Indonesia Satu-satunya Negara yang Bisa Mempertahankan, Salut!

Photo Author
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 06:16 WIB
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) (Stephen ​Belcher Photography)
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) (Stephen ​Belcher Photography)

KONTEKS.CO.ID – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut Indonesia sebagai satu-satunya negara yang berhasil mempertahankan keberadaan badak jawa (Rhinoceros sondaicus), meskipun jumlahnya terus menurun.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Satyawan Pudyatmoko, mengungkapkan bahwa dari semua negara di Asia yang pernah memiliki populasi badak jawa, hanya Indonesia yang masih mampu menjaga spesies ini tetap hidup.

Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 87 hingga 100 ekor badak jawa yang mendiami Taman Nasional Ujung Kulon di Banten.

Baca Juga: Perkawinan Sedarah Membuat Badak Jawa Terancam Punah

Pernyataan tersebut disampaikan Pudyatmoko ketika menanggapi pertanyaan Antara mengenai daftar 10 satwa paling terancam punah versi World Wide Fund for Nature (WWF), yang setengah di antaranya berasal dari Indonesia.

Secara historis, penyebaran badak jawa tidak hanya terbatas di Pulau Jawa dan Sumatra, tetapi juga meliputi kawasan Asia Tenggara, India, Bhutan, hingga China.

Kini, spesies ini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon dan telah dinyatakan punah di habitat alaminya yang lain.

Baca Juga: 6 Badak Jawa di Ditembak Mati di Taman Nasional Ujung Kulon, 1 Cula di Pasar Gelap Terjual Rp200 Juta-500 Jutaan

Dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), badak jawa dikategorikan sebagai satwa dengan status kritis (critically endangered).

Data terbaru menunjukkan populasinya hanya tersisa 87–100 ekor.

Selain badak jawa, Indonesia juga terus berupaya menyelamatkan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang memiliki status ancaman serupa.

Baca Juga: Kabar Gembira, Anak Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Upaya konservasi dilakukan melalui Suaka Rhino Sumatra di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, yang berfungsi sebagai pusat perlindungan sekaligus pengembangbiakan.

“Kita juga menjadi negara terakhir yang masih memiliki badak sumatra. Jadi, meskipun ada beberapa satwa yang kondisinya kritis, kita perlu memikirkan strategi agar populasi yang kecil ini dapat bertahan,” kata Pudyatmoko.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X