• Minggu, 21 Desember 2025

Sejumlah Wilayah Jawa Dilanda Kekeringan, BNPB Distribusikan Puluhan Ribu Liter Air Bersih

Photo Author
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 18:23 WIB
Ilustrasi (Foto: Pexels/Dominika P)
Ilustrasi (Foto: Pexels/Dominika P)

KONTEKS.CO.ID - Bencana kekeringan melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa pada awal Agustus 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kekeringan pertama datang dari wilayah Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

"BPBD Kabupaten Pemalang mendapat laporan dari warga di Desa Belik, Kecamatan Belik, dan Desa Penakir, Kecamatan Pulosari, yang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih akibat sumber mata air berkurang. Akibatnya, sebanyak 667 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 3.766 jiwa terdampak," kata Muhari, Sabtu 9 Agustus 2025.

Baca Juga: 54 Kabupaten Kota di Jatim dan Jateng Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Pendistribusian air bersih sebanyak enam tangki atau 35.000 liter dilakukan dengan masing-masing tiga tangki ke Desa Penakir dan Desa Belik.

Selanjutnya, kekeringan juga melanda Desa Botolinggo, Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.

"Memasuki musim kemarau, sumber mata air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari mengalami penyusutan bahkan mengering. Akibatnya, sedikitnya 213 KK kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih," paparnya.

BPBD Kabupaten Bondowoso mengerahkan dua unit truk tangki untuk mendistribusikan air bersih. Dua tangki berkapasitas 10.000 liter air bersih didistribusikan kepada warga terdampak pada Jumat, 8 Agustus 2025 kemarin.

Baca Juga: Jawa Timur Alami Kekeringan Ekstrem, BMKG Laporkan Hari Tanpa Hujan yang Mengkhawatirkan

"Merespons banyaknya laporan kejadian kekeringan dari berbagai daerah yang tidak jarang memicu bencana kebakaran hutan dan lahan, BNPB mendorong pendistribusian air bersih menggunakan mobil tangki, pembuatan sumur bor dalam, hingga pelaksanaan operasi modifikasi cuaca," terang dia.

Ia mengimbau pemerintah daerah membangun infrastruktur seperti sumur resapan air, waduk, hingga embung.

Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan tata cara pengelolaan air bersih yang bijak juga perlu senantiasa ditingkatkan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X