KONTEKS.CO.ID – Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, mengatakan, Presiden Prabowo Subianto akan memilih merelakan Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan jika desakannya sudah sangat kencang.
“Misalnya nanti kekuatan rakyat minta Gibran diturunkan, ya pasti Prabowo [ikuti] daripada gue ikut kena, ya mending gue jangan ngelindungi orangnya. Begitu kira-kira gitu,” katanya dalam sinear PHD 4K dikutip pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Menurutnya, itu alamiah dan menjadi keniscayaan dalam politik jika eskalasi desakan rakyatnya sudah tidak dapat dibendung.
Baca Juga: Siapa Orang Besar yang Disebut Jokowi, Dalang Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran
“Enggak bisa diadang. Misalnya katakan gini, dulu zaman Habibie, rakyat nuntut Habibie penjarakan atau adili Soeharto,” katanya.
Namun Habibie tidak mau melakukannya karena dia merupakan anak politiknya Pak Harto. “Akhirnya dia terguling [karena menolak],” katanya.
Syahganda mengungkapkan, demikian juga pada era Presiden Gus Dur. Dia desak mundur, namun menolak. Akhirnya dia lenggser juga.
“Artinya enggak bisa kalau rakyat sudah minta lebih banyak kekuatannya,” ujar dia.
Syahganda lebih lanjut menyampaikan, contoh-contoh di atas bisa kembali terulang jika desakan rakyat agar Gibran mundur atau dimakzulkan ini sangat kencang.***
Artikel Terkait
Surat Pemakzulan Gibran Belum Direspons, Mantan KSAL: Kita Duduki MPR, Saya Siapkan Kekuatan
Jokowi Ungkap Perasaan Curiga di Balik Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran
Eks Intelijen Negara Ungkap Rahasia di Balik Penugasan Gibran ke Papua: Bayangan Jokowi dan Strategi Prabowo Jauhkan dari Isu Pemakzulan
PDIP: Narasi Jokowi Agenda Besar Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran Tak Jelas, Bikin Publik Bingung
Siapa Orang Besar yang Disebut Jokowi, Dalang Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran