Jokowi juga diminta meminta maaf kepada Roy Suryo atas tuduhan tersebut.
"Kami minta Saudara (Jokowi) mencabut pernyataan ada orang besar di balik perjuangan klien kami sekaligus meminta maaf secara terbuka di hadapan publik," ujarnya.
"Apabila Saudara tidak mencabut pernyataan dan segera meminta maaf secara terbuka di hadapan publik, maka kami akan mempertimbangkan untuk mengambil upaya hukum baik secara perdata maupun pidana,” imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan memiliki feeling adanya agenda politik besar di balik isu tuduhan ijazah palsu dirinya dan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Putar Suara Alam atau Kicauan Burung di Kafe dan Restoran Tetap Kena Royalti
“Saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya ada orang besar, ada yang memback up,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya usai Salat Jumat, 25 Juli 2025.
Namun, Jokowi enggan menyebut siapa sosok orang besar yang ia maksud. Dengan nada tenang, ia hanya mengatakan, “Semua sudah tahu lah,” kata Jokowi.
Jokowi juga menanggapi soal 12 nama yang dilaporkan ke polisi dalam kasus dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait ijazah palsu.
Ia menegaskan bahwa saat dirinya membuat laporan ke Polda Metro Jaya, yang dilaporkan adalah sebuah peristiwa hukum, bukan langsung menyasar individu.
Baca Juga: Kebakaran Fasilitas Gas Pertamina EP di Subang Berhasil Dipadamkan, 2 Orang Dirujuk ke RS
“Begini, jadi yang saya laporkan adalah peristiwa mengenai dugaan pencemaran nama baik dan fitnah,” kata Jokowi.
Menurutnya, kemunculan nama-nama yang kini masuk dalam daftar terlapor, termasuk di antaranya mantan Ketua KPK Abraham Samad, bukan berasal dari dirinya, melainkan hasil proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Jadi sekali lagi, yang saya laporkan adalah peristiwa. Bukan saya yang menyebut nama-nama itu,” katanya.***
Artikel Terkait
Ibas Geram Demokrat Dituding Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi: Ini Fitnah, Kami Bisa Tempuh Jalur Hukum
Isu Ijazah Palsu Jokowi, Kaesang Pangarep: Bapak Tidak Ada Menuduh yang Partai Biru
Survei LSI Denny JA: 74,6 Persen Responden Tak Percaya Ijazah Jokowi Palsu, Lulusan SD Paling Banyak
Persoalkan Keaslian Ijazah Pejabat Hak Warga Negara, Jangan Jadikan Hukum sebagai Alat Represi
Silfester Matutina Ditelepon Jokowi Sebelum Pemeriksaan Polisi Soal Ijazah Palsu