• Senin, 22 Desember 2025

Ratusan Mahasiswa dan Dosen Indonesia Dapat Beasiswa Uni Eropa Erasmus+

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 09:24 WIB
Para mahasiswa dan dosen penerima beasiswa dari Uni Eropa Erasmus+ (Uni Eropa)
Para mahasiswa dan dosen penerima beasiswa dari Uni Eropa Erasmus+ (Uni Eropa)

KONTEKS.CO.ID - Sebanyak 260 mahasiswa dan dosen dari Indonesia berhasil meraih beasiswa prestisius Erasmus+ untuk tahun akademik 2025, yang didanai oleh Uni Eropa (UE).

Para penerima beasiswa ini akan bergabung dengan mahasiswa dari seluruh dunia untuk menempuh studi pascasarjana maupun mengikuti program pertukaran jangka pendek di berbagai universitas di Eropa.

Dari jumlah tersebut, 73 orang merupakan penerima Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM), menjadikan Indonesia berada di peringkat kedelapan dunia dalam jumlah penerima EMJM terbanyak.

Program ini memungkinkan mahasiswa menempuh pendidikan magister selama maksimal dua tahun di dua atau lebih negara anggota Uni Eropa, dengan bidang studi yang beragam.

Baca Juga: Beasiswa Tak Harus Juara Kelas: Begini Cara Lolosnya, Mudah kok yang Penting Niat!

Selain EMJM, sebanyak 187 mahasiswa dan dosen perguruan tinggi menerima beasiswa mobilitas jangka pendek Erasmus+ untuk studi, mengajar, atau mengikuti pelatihan di universitas-universitas di Eropa.

Sebanyak 75 mahasiswa dan akademisi asal Eropa juga akan datang ke Indonesia untuk studi dan mengajar melalui skema beasiswa yang sama.

Sejak diluncurkan pada 2004, hampir 3.000 mahasiswa dan dosen Indonesia telah menerima beasiswa Erasmus+.

Thibaut Portevin, Penasihat/Kepala Kerja Sama Delegasi UE untuk Indonesia, mengatakan bahwa pendidikan tinggi dan riset merupakan salah satu prioritas kerja sama Uni Eropa dalam strategi Global Gateway guna mendorong investasi infrastruktur dan memperkuat hubungan dengan negara mitra.

Baca Juga: Mahasiswa Perlu Tahu: BRIN Buka Magang 2025, Bisa Tembus hingga Beasiswa S3

"Saya ucapkan selamat kepada seluruh penerima beasiswa. Melalui Erasmus+, kami bangga berinvestasi untuk masa depan Indonesia. Para penerima Erasmus+ adalah calon pemimpin masa depan yang akan membentuk dunia yang lebih hijau, inklusif, dan digital, serta mempererat hubungan antara Eropa dan Indonesia,” ujarnya.

Dr. Yulita Priyoningsih, Subkoordinator Rekognisi Pembelajaran Lampau & Pembelajaran Internasional, Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi RI, menyampaikan melalui dukungan berkelanjutan dari Uni Eropa dan Program Erasmus+, hubungan antar masyarakat Indonesia dan Eropa semakin diperkuat.

“Ini mendorong internasionalisasi dan meningkatkan mobilitas akademik dalam dunia pendidikan tinggi kita,” ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X