Kisah dr Alfred Hartoyo, Perwira TNI Keturunan Tionghoa Mengabdi untuk NKRI: Dari Anak Petani Jadi Dokter Militer

KONTEKS.CO.ID - Viral kabar Letda Laut (P) Menanda Putra Duta, mencatat prestasi apik sebagai warga keturunan Tionghoa yang sukses meraih Adhi Makayasa 2025.

Ini adalah penghargaan tertinggi bagi lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL). 

Di luar kabar baik ini, ada nama Letnan Dua Ckm dr. Alfred Hartoyo Alphanto yang pernah mencuri perhatian publik. Bukan karena pangkat, tapi karena komitmennya sebagai warga keturunan kepada NKRI.

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Universitas Buka Studi Baru 'Serakahnomics'

Ia adalah salah satu perwira TNI aktif berdarah Tionghoa yang memilih jalur pengabdian sebagai dokter militer. Kiprahnya menunjukkan bahwa loyalitas kepada negara tak ditentukan oleh ras, tetapi tekad dan dedikasi.

Profil Singkat Letnan Dua Ckm dr Alfred Hartoyo Alphanto: Kakek Petani hingga Dokter Tentara

Berikut profil lengkap Letnan Dua Ckm dr. Alfred Hartoyo Alphanto, dokter Tionghoa yang mengabdi di TNI Angkatan Darat.

Dalam wawancara yang dipantau dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Alfred menegaskan bahwa tak ada perlakuan istimewa atau pembedaan di tubuh TNI.

Ia dan teman-temannya diperlakukan sama dan dibentuk menjadi prajurit sejati lewat proses pendidikan dan pelatihan militer yang setara.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Jadwal dan Link Live Streaming Semifinal Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF U23 2025

“Saya bersama teman-teman diperlakukan sama dan dididik agar benar-benar menjadi seorang prajurit yang baik,” ucapnya.

Perjalanan keluarganya dimulai saat sang kakek hijrah dari Tiongkok dan diterima sebagai Warga Negara Indonesia.

Dari seorang petani sederhana, generasi berikutnya seperti ayah dan ibunya mampu meraih gelar sarjana.

Bagi Alfred, itu adalah bukti nyata bahwa negara ini memberi peluang kepada siapa saja.

Baca Juga: Rakyat Malaysia Menjerit Hidup Makin Susah, PM Anwar Ibrahim Gercep Turunkan Harga BBM dan Kucurkan Bansos

Sebagai dokter militer, ia siap ditempatkan di mana pun dan bahkan bercita-cita memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat luas sebagai wujud pengabdian kepada NKRI.

Pesan Nasionalisme Ayah

Saudara kembarnya turut menyampaikan bahwa sejak kecil, orang tua mereka menanamkan semangat nasionalisme.