Biodata Mimi Yuliana, Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Viral di Singapura Gara-Gara Beli Bungalow Rp317,9 Miliar

Harga tersebut memecahkan rekor baru, yaitu S$ 6.197 per kaki persegi, lebih dari dua kali lipat harga properti di Chatsworth.

Baca Juga: Rincian Hadiah Fantastis China Open 2025, Total Rp32,6 M, Levelnya Sejajar dengan All England dan Indonesia Open

Biodata Mimi Yuliana, Cucu Eka Tjipta Widjaja

Mimi Yuliana Maeloa tercatat sebagai warga negara Singapura. Dia adalah cucu konglomerat Indonesia, yakni pendiri Sinar Mas Group, mendiang Eka Tjipta Widjaja. Ia adalah putri dari Sukmawati Widjaja, yang juga dikenal sebagai Oei Siu Hoa.

Tidak hanya dikenal sebagai generasi ketiga konglomerat bisnis Sinar Mas, Mimi Yuliana Maeloa sebelumnya pernah bekerja sebagai bankir investasi di sejumlah perusahaan, salah satunya Goldman Sachs Group.

Pada tahun 2010, namanya juga pernah tercatat sebagai direktur di Top Global, perusahaan yang sahamnya masih terafiliasi dengan keluarganya.

Mimi Yuliana Maeloa juga menjabat sebagai direksi di SW Global Management, yang menurut laporan Bloomberg, merupakan perusahaan family office yang terdaftar tahun 2022.

Baca Juga: Kronologi Pembebasan Arnold Putra dari Penjara Myanmar, Dibantu Adik Prabowo dan Yayasan Jepang 

Perjalanan Bisnis Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada Sabtu, 26 Januari 2019 dalam usia 98 tahun.

Lebih dari delapan dekade hidupnya diabdikan untuk membesarkan Sinar Mas Group yang ia rintis dari sebuah kantor kecil di Makassar.

Pada 2018, Globe Asia mencatat kekayaan Eka mencapai 13,9 miliar dollar AS. Sejak remaja, Eka sudah terbiasa berdagang.

Pada usia 11 tahun, yang saat itu masih dikenal sebagai Oei Ek Tjhong, ia menjajakan makanan dari rumah ke rumah di Makassar dengan sepeda. Informasi ini dibagikan melalui akun Twitter resmi @Sinar_MasID.

Baca Juga: Arnold Putra Terlihat Lusuh Tiba di Indonesia: Bebas dari Penjara Myanmar, Tak Lagi Glamor

Pada Agustus 1965, ia mendirikan CV Sinar Mas di Makassar dan memperluas bisnisnya ke Jakarta.

Fokus awal adalah perdagangan kopra. Tiga tahun kemudian, pada 1968, ia membuka pabrik minyak goreng Bitung Manado Oil Ltd di Manado, lalu mendirikan PT Kunci Mas di Rungkut, Surabaya.

Kedua pabrik ini menjadi cikal bakal lini bisnis minyak goreng Sinar Mas yang kini dikenal lewat merek Filma dan Kunci Mas.