• Minggu, 21 Desember 2025

Food Station Tjipinang Jaya Dituduh Satgas Pangan Jual Beras Oplosan, Pemprov DKI Jakarta Lakukan Pembelaan

Photo Author
- Senin, 14 Juli 2025 | 18:39 WIB
Tumpukan beras PT Food Station Tjipinang Jaya. BUMD Pemprov DKI Jakarta ini diduga melakukan praktik beras oplosan oleh Satgas Pangan. (Dok. DPRD DKI Jakarta)
Tumpukan beras PT Food Station Tjipinang Jaya. BUMD Pemprov DKI Jakarta ini diduga melakukan praktik beras oplosan oleh Satgas Pangan. (Dok. DPRD DKI Jakarta)

KONTEKS.CO.ID - Pemprov DKI Jakarta kecolongan? Salah satu BUMD-nya, yakni Food Station Tjipinang Jaya, menjadi salah satu dari empat perusahaan besar yang diduga melakukan tindak pidana beras oplosan dalam kemasan premium.

Berdasarkan keterangan Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, pada Minggu 13 Juli 2025, Food Station Tjipinang Jaya diduga memasok beras oplosan untuk merek Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, serta Setra Ramos.

Menariknya, sebenarnya Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta sudah melakukan tiga kali pengambilan sampel dalam setahun. Pengambilan sampel untuk menguji kualitas dari produk beras yang dijual badan usaha milik daerah (BUMN) DKI tersebut.

Baca Juga: Putin Bikin Murka, Trump Ambil Langkah Tak Terduga: Rudal Patriot Siap Mengudara ke Ukraina!

Terkait dugaan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, mengatakan, manajemen Food Station telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri.

Dinas KPKP DKI Jakarta sendiri menggunakan beras merek Setra Pulen (SP) , serta Setra Ramos (SR) yang Food Station produksi untuk kegiatan "Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah bagi Masyarakat Tertentu". 

Giat ini lebih dikenal publik Jakarta dengan sebutan "Program Pangan Bersubsidi Beras" dengan kelas mutu premium.

Baca Juga: Nilai Transaksi Jakarta Fair 2025 Sentuh Angka Rp7 Miliar

Pada dua merek tersebut, pihaknya secara berkala yakni sedikitnya tiga kali dalam setahun mengambil sampel beras di gudang Food Station. Kemudian mengujinya di laboratorium terakreditasi demi memastikan kesesuaian mutunya.

Tahun ini, Dinas KPKP telah melakukan pengambilan sampel beras selama dua kali terhadap dua merek itu di gudang. Tepatnya pada 24 Januari dan 16 Juni 2025 untuk kemudian melakukan pengujian ke laboratorium dengan hasil sesuai kelas premium.

Meski begitu, lanjut dia, untuk tindak lanjut perkara tersebut, Hasudungan Sidabalok, menyampaikan, otoritas yang berkompeten terkait keamanan pangan di Provinsi DKI Jakarta tengah melaksanakan pengujian mutu 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Baca Juga: Australia Gelar Latihan Militer Terbesar Sepanjang Sejarah bersama 19 Negara, Termasuk Indonesia

Selain memastikan mutu pangan subsidi, Pemprov DKI juga terus berupaya menjamin keamanan pangan yang beredar di pasaran kepada warganya.

"Masyarakat agar tetap berhati-hati saat membeli beras," sarannya, mengutip laman Antara, Senin 14 Juli 2025.

Hasudungan juga meminta masyarakat menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwajib sehubungan informasi beras oplosan yang beredar saat ini. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X